Kondisi Perekonomian Kurang Membaik, Adira Jatim Optimis Raih Rp4,4 T
Perusahaan pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk atau Adira Finance wilayah Jatim optimis tahun ini akan mengejar pembiayaan dapat tembus sekitar Rp4,4 Triliun jika dibandingkan tahun sebelumnnya hanya mampu tebus Rp4 Triliun. Target ini didukung pembiayaan di wilayah Jatim masih dianggap moncer.
“Dengan angka ini kami berharap pertumbuhan pembiayaan diwilayah tetap aman walaupun kondisi perekonomian secara nasional masih kurang membaik. Intinya pertumbuahan Adira Finance di Jatim mencapai 7 %. Untuk itu kami optimis dari angka Rp4,4 Triliun itu,” tegas Kepala Wilayah Area Jatim Adira Finance, Sugeng Hariadi di Surabaya, Selasa (20/8/2019).
Baca Juga: Pelaku Pasar Lebih Tertarik Perang Dagang, Ketimbang Kehadiran Donald Trump Jr
Diakui Sugeng saat ini, market share penjualan otomotif khususnya roda empat (R 4) alami penurunan secara nasional hingga 13 %. Hal itu kata Sugeng, dikarena pertumbuhan ekonomi nasional yang belum mampu tembus yang diharapkan oleh para pebisnis lainnya. Disis lain untuk kendaraan roda dua ( R2) untuk wilayah Jatim justru alami kenaikan hingga 2 %.
“Walaupun alami penurunan sekitar 13 % market share tahun ini namun, kami tetap optimis angka yang target akan terpenuhi karena akan didorung oleh non otomotif atau disebut multi purpose (Multiguna) pembiayaan lain. Walaupun demikian kami masih tetap fokus pembiayaan otomotif nantinya,” bebernya.
Disebutkan Multi purpose inilah yang akan mendukung target pembiayaan Adira Finance wilayah Jatim seperti pembiayaan sektor property, kesehatan dan elektronik. Saat ini pembiayaan Adira Finance di Jatim kata Sugeng kendaraan R2 mampu memberi kontribusi 45 %, R4 35 % dan sisanya non otomotif.
“Kalau maunya sih kami targetnya lebih tinggi namun tetap melihat kondisi dulu. Hingga saat ini area Adira Finance Jatim kini sudah mampu memberi kontribusi besar terhadap nasional yakni sebasar 10 %. Hal itu wilayah kami dibagi 10 wilayah di Jatim, Untuk wilayah lokal Surabaya memiliki kontribusi cukup tinggi disususl wilayah Malang dan Kediri,” kata Sugeng.
Disinggung soal Non Performing Loan (NPL) diwilayah Jatim. Secara tegas Sugeng menyatakan, pihaknya tetap menjaga NPL dari angka dibawah 2 %.
“Kami tetap menjaga soal NPL ini agar tidak berada 2 %. Bahkan secara nasional saja saat ini dibawah 2 %. Untuk itu, kami tetap menjaga NPL ini akan tidak naik,” tutup Sugeng.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: