AS Bentuk Koalisi Angkatan Laut, Menlu Iran: Mereka Membuat Kesalahan Serius
Iran, melalui Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif memperingatkan Amerika Serikat (AS) agar tidak berusaha membentuk koalisi Angkatan Laut melawan Iran. Apalagi jika hal itu dilakukan dengan kedok untuk memastikan keamanan maritim di Teluk Persia.
Dalam sebuah wawancara dengan NBC News, Zarif mengatakan, akan menjadi sebuah kesalahan yang fatal jika ada negara di luar kawasan yang mencoba membentuk koalisi militer, dengan tujuan untuk menghalau Iran untuk mendapatkan berbagai keuntungan di kawasan ini.
"Jika negara-negara dari luar wilayah ingin datang ke wilayah ini untuk mengganggu keamanan kita, menciptakan aliansi militer melawan Iran, menciptakan koalisi yang mengharapkan Iran untuk tidak mendapat manfaat dari kenyataan bahwa kami adalah negara di kawasan ini, maka mereka membuat kesalahan perhitungan yang serius," paparnya, seperti dilansir PressTV pada Rabu (21/8/2019).
Di sisi lain, sebelumnya Australia mengumumkan akan bergabung dengan AS dalam koalisi negara-negara yang melindungi kapal tanker minyak dan kapal kargo dari ancaman yang ditimbulkan oleh Iran di Selat Hormuz.
Hal itu telah disampaikan Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.
"Perilaku tidak stabil ini merupakan ancaman bagi kepentingan Australia di kawasan ini. Pemerintah telah memutuskan bahwa adalah kepentingan nasional Australia untuk bekerja dengan mitra internasional kami untuk berkontribusi. Kontribusi kami akan terbatas dalam cakupan dan akan terikat waktu," tutur Perdana Menteri Australia, Scott Morrison.
Morrison mengatakan, Australia akan mengirim pesawat pengintai P-8A Poseidon ke Timur Tengah selama satu bulan sebelum akhir 2019, sementara kapal fregat Australia akan dikerahkan pada Januari 2020 selama enam bulan.
Penempatan Australia akan memperluas upaya yang dipimpin AS untuk mengamankan Selat Hormuz, yang terletak antara Oman dan Iran, di tengah ketegangan yang meningkat. Selat ini dilalui hampir seperlima dari pengiriman minyak dunia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: