Balas Dendam AS-China Tak Berkesudahan, Bikin Ekonomi Global Gak Karuan!
Aksi saling balas kembali dilakukan oleh dua kubu yang terlibat dalam perang dagang, yakni AS dan China. Akhir pekan lalu, Trump dalam cuitannya menyatakan akan menaikkan tarif barang China lebih tinggi yang akan dilakukan dalam dua tahap.
Tahap pertama, Trump mengenakan kenaikan tarif yang lebih tinggi untuk barang China senilai US$250 miliar dari yang awalnya 25% menjadi 30% pada 0/10/2019 mendatang. Sementara itu, kenaikan tarif kedua diberlakukan untuk produk China senilai US$300 miliar sebesar 15% yang akan mulai diberlakukan pada 01/09/2019 dan 15/12/2019.
Baca Juga: Perang Dagang, Donald Trump Minta Perusahaan AS Angkat Kaki dari China
Keputusan tersebut tak ayal memantik kegeraman China hingga akhirnya pemerintah Negeri Tirai Bambu itu turut melancurkan serangan balasan. Melansir dari Reuters, China dilakatakan akan menaikkan tarif lebih tinggi hingga 10% atas produk asal AS senilai US$75 miliar.
Kementerian Perdagangan China mengatakan, tarif baru tersebut akan diberlakukan untuk beberapa produk AS, mulai dari produk pertanian hingga produk mobil dan suku cadang. Adapun kebijakan tersebut akan mulai diberlakukan pada 01.09/2019 dan 15/012/2019 mendatang.
Baca Juga: Terkait Perang Dagang, Donald Trump Beberkan Musuh Terbesar AS
"Keputusan China untuk menerapkan tarif tambahan ini karena dipaksa oleh unilateralisme dan proteksionisme AS," tegas China.
Perlu diketahui bahwa atas kebijakan China itu, Trump menyerukan perusahaan-perusahaan asal AS di China untuk angkat kaki dari China dan pulang ke AS. Ia memerintahkan, perusahaan-perusahaan AS tersebut segera mencari alternatif investasi selain China.
Dengan kembali memanasnya hubungan AS-China, pelaku pasar lagi-lagi dihadapkan dengan ketidakpastian perekonomian global. Bukan tidak mungkin, gejolak perekonomian global akibat perang dagang ini memicu para bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneter pada beberapa waktu mendatang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih