PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) memandang jika keputusan pemerintah untuk memindahkan ibukota menjadi peluang bagi perseroan terlebih lagi untuk melakukan investasi properti terkait usaha memperoleh pendapatan berulang atau recurring income.
Perseroan pun menyiapkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp20 triliun guna ikut mengembangkan infrastruktur pada ibukota baru Indonesia di Kalimantan Timur.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama WIKA, Tumiyana di Gedung Bursa Efek (BEI) Jakarta, Rabu (28/8).
Baca Juga: Hingga Agustus 2019, WIKA Catatkan Kontrak Baru Rp20,3 Triliun
"Soal pengembangan ibukota baru, WIKA akan menyiapkan capex spending sebesar Rp 20 triliun dan besarannya akan bertumbuh dari waktu ke waktu. Artinya, kalau KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha), kapasitas kami siap," ujarnya.
Ia menuturkan bila WIKA memiliki kapasitas keuangan yang memadai untuk masuk ke sejumlah proyek infrastruktur di wilayah Kalimantan Timur. Pasalnya, saat ini WIKA telah memiliki kapasiras yang baik di industri baja, beton maupun aspal.
"Jika dibutuhkan oleh pemerintah dalam konteks katalisasi pemindahan ibukota, maka WIKA sangat siap untuk terlibat dalam misi besar tersebut," terangnya.
Baca Juga: Ibu Kota Pindah, WIKA Siap Ambil Barisan Terdepan Garap Konstruksi Kaltim
Dia merincikan, saat ini proyek infrastruktur WIKA di Kalimantan Timur adalah PLTG 2x50/60 MW Tanjung Batu-Kutai, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan-Balikpapan dan jalan tol Balikpapan-Samarinda sepanjang 99,04 kilometer.
Hingga pekan ketiga Agustus 2019, pengerjaan jalan tol Seksi 2, 3 dan 4 telah mencapai 94,1 persen dan direncanakan bisa beroperasi pada Oktober 2019.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri