Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Senator AS Mundur dari Pencalonan Presiden Partai Demokrat

Senator AS Mundur dari Pencalonan Presiden Partai Demokrat Kredit Foto: (Foto: Reuters)
Warta Ekonomi, Washington -

Salah seorang senator Amerika Serikat (AS), Kirsten Gillibrand mengatakan pengunduran dirinya dari persaingan calon presiden Partai Demokrat untuk pemilihan umum 2020. Hal itu diumumkan melalui video daring usai dia gagal lolos untuk debat ketiga Partai Demokrat yang akan digelar bulan depan.

 

"Setelah lebih dari delapan bulan yang luar biasa, saya mengakhiri kampanye presiden saya," katanya sebagaimana dikutip BBC, Kamis (29/8/2019).

 

Wanita yang kini berusia 52 tahun itu telah menjadi pendukung vokal untuk hak-hak perempuan tetapi kampanyenya gagal mendapatkan dukungan yang luas.

 

"Saya tahu ini bukan hasil yang kami inginkan. Kami ingin memenangkan persaingan ini," katanya. "Tetapi penting untuk mengetahui sat ini bukan waktu Anda, dan untuk mengetahui bagaimana Anda bisa melayani komunitas dan negara Anda dengan sebaik-baiknya."

 

Gillibrand diketahui pernah memenangi kursinya di Senat AS pada 2009, pada saat Hillary Clinton menerima peran sebagai menteri luar negeri AS di pemerintahan presiden Barack Obama. Sejak saat itu, dia memenangi pemilihan ulang dengan mudah dan tetap populer di New York. Ia memiliki salah satu kumpulan keuangan terbesar untuk menarik dari semua kandidat presiden 2020, dengan sekira USD10 juta (Rp142 miliar) dalam pundi-pundi kampanyenya setelah dia terpilih kembali tahun lalu.

 

Gillibrand sendiri merupakan senator pendukung keras gerakan #MeToo serta turut mengadvokasi korban kekerasan seksual di kampus-kampus dan di militer. Namun, keterlibatannya itu mungkin menjadi salah satu penyebab kegagalannya. Seruannya agar Senator Minnesota, Al Franken, yang dituduh melakukan pelecehan seksual, untuk mengundurkan diri dipandang sebagai pengkhianatan terhadap politisi yang disukai oleh pihak kiri. Dia juga dijauhi oleh loyalis Clinton ketika mengatakan bahwa Presiden Bill Clinton seharusnya mengundurkan diri setelah skandal seks Ruang Oval saat dia menjabat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: