Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) memberikan sumbangsih pemikirannya kepada pemerintah terpilih, yang dipimpin kembali oleh Presiden Joko Widoodo, untuk menghadapi tantangan dan dinamika perekonomian saat ini.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) ISEI periode 2018-2021, Perry Warjiyo mengatakan, sumbangsih pemikiran ISEI mengusung beberapa strategi kebijakan, baik di sisi permintaan, penawaran dan reformasi struktural, serta pengembangan potensi ekonomi digital. Sumbangsih ini merupakan satu dari lima kemajuan ISEI selama satu tahun terakhir.
Pertama, kemajuan di bidang organisasi dan kelembagaan ISEI. Menurut Perry, ISEI telah menyelesaikan amandemen anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) baru yang lebih berperan dalam memajukan ekonomi.
Baca Juga: Hadapi Digitalisasi, BI Siapkan Tiga Senjata
"Di dalam AD/ART, tidak hanya visi misi, tapi juga strategi ke depan, kemudian masalah kepengurusan di pusat, cabang, dan kepengurusan itu membangun sinergi dengan akademisi, bisnis, maupun government. AD/ART ini mengikuti best practices, sehingga akan membawa ISEI lebih maju ke depan," kata dia saat konferensi pers Sidang Pleno ISEI XX dan Seminar Nasional di Bali pada 27-28 Agustus 2019 lalu.
Kedua, bidang kajian dan perumusan kebijakan. Selama setahun ini ISEI merumuskan berbagai rekomendasi kebijakan yang diperlukan untuk membawa ekonomi Indonesia makin bertumbuh, baik dari sisi permintaan, penawaran, maupun reformasi struktural, juga pengembangan ekonomi digital.
"Seminar ini makin memperkaya penyusunan kajian dan perumusahan kebijakan yang nanti akan dirumuskan dalam white paper, yaitu sumbangsih pemikiran ISEI kepada pemerintah untuk membangun perekonomian makin maju, modern, dan inklusif," jelasnya.
Selanjutnya, ialah bidang pengembangan akademi, riset, dan profesi. Jurnal ekonomi ISEI kembali diterbitkan yang memuat riset serta kajian akademis ekonomi sebagai sumbangsih pemikiran anggota ISEI dalam pembangunan ekonomi.
Selain itu, bersama Menristekdikti, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan AFEBI, ISEI meluncurkan Lembaga Akreditasi Mandiri untuk Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi (LAMEMBA).
Keempat, bidang kerja sama internasional. ISEI telah memperluas kerja sama dengan lembaga internasional seperti IMF, World Bank, dan OECD.
"Dengan berkembangnya organisasi, bisa saja ISEI membentuk cabang di luar negeri," ujar Gubernur Bank Indonesia ini.
Baca Juga: BI Bilang Dunia Masuki Era Baru: Globalisasi Mati, Digitalisasi Bangkit
Terakhir, bidang kesekretariatan. ISEI mengembangkan website yang lebih representatif, interaktif, dan proaktif, untuk memuat berbagai kegiatan dan publikasi ISEI. Selain itu, pengembangan media sosial ISEI juga akan dilakukan untuk sarana edukasi publik terhadap pemikiran-pemikiran ekonomi Indonesia.
Sidang Pleno ISEI XX dan Seminar Nasional bertema Menavigasi Era Digital: Tantangan dan Strategi Mengawal Stabilitas dan Mendorong Momentum Pertumbuhan Ekonomi Nasional ini dibuka oleh Perry Warjiyo sebagai Ketua Umum, yang dilanjutkan dengan keynote speech oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Sidang Pleno ISEI kali ini disesuaikan dengan kompleksitas tantangan yang dihadapi perekonomian nasional, baik dalam perspektif jangka pendek, menengah-panjang, maupun perspektif permasalahan ke depan terkait dengan kemampuan Indonesia dalam menavigasi era digital.
Kegitaan ini dihadiri sekitar 600 orang, yang terdiri dari pengurus dan anggota dari 52 cabang ISEI dengan komposisi akademisi, pebisnis, dan pemerintah. ISEI mengklaim berkomitmen akan terus berperan dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi nasional.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rosmayanti
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: