Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mengusulkan pemerintah untuk tidak menaikkan iuran BPJS Kesehatan. Sebab, menurutnya, BPJS Keseharan defisit bukan karena kuranganya besar iuran, melainkan bocor alias dikorupsi.
"Sebelum menaikan iuran BPJS Kesehatan, kita audit dulu secara komprehensif pengunaan dana BPJS Kesehatan," katanya kepada wartawan, Minggu (1/9/2019).
Lanjutnya, ia mengatakan selama ini banyak peyimpangan dan korupsi antara petinggi BPJS Kesehatan dan rumah sakit provider BPJS Kesehatan .
Ia memaparkan bukti-buktinya, seperti kuitansi. "Pernah enggak peserta BPJS Kesehatan ketika mengunakan fasilitas Rumah Sakit untuk berobat, setelah itu diberikan bukti pengeluaran biaya yang habis untuk berobat? kan enggak ada selama selama ini," katanya.
Karena itu, tak ada kuitansi kepada pasien BPJS Kesehatan, maka mudah di mark up yang disetujui oleh petugas BPJS Kesehatan selama ini dengan pihak provider Rumah Sakit
"Ini sumber kebocoran dana BPJS Kesehatan selama ini yang jumlahnya puluhan triliun dan ini permainan antara pejabat BPJS Kesehatan dan rumah sakit provider BPJS Kesehatan," ujarnya.
Bahkan, ia mengaku mendapatkan informmasi bahwa premi yang dibayarkan ke BPJS Kesehatan oleh masyarakat selama ini lebih dari cukup.
"Hanya bocornya enggak tahan," cetusnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil