Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Karena Pemerintah Mau . . . Saham Emiten Rokok Kebakaran

Karena Pemerintah Mau . . . Saham Emiten Rokok Kebakaran Kredit Foto: Unsplash/Ander Burdain
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah berencana menaikan tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Kepastian kenaikan tarif CHT tersebut tampak dari rencana pemerintah melalui penyesuaian tarif CHT untuk menopang target penerimaan cukai.

 

Dokumen Nota Keuangan dan RAPBN 2020 menyebutkan bahwa target penerimaan cukai naik dari Rp165,8 triliun menjadi Rp179,3 triliun. Pendapatan cukai dalam RAPBN 2020 tersebut naik 8,2% dibandingkan dengan targetnya dalam outlook 2019.

 

Rencana tersebut ternyata membuat investor segan untuk berlama-lama menaruh dana investasinya di saham perusahaan-perusahaan rokok yang tercatat di papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Terlihat, saham emiten-emiten rokok pada hari ini terbakar dengan berakhir di zona merah. 

 

Baca Juga: Pabrikan Rokok Turun Tajam, Pemerintah Harus Cari Barang Kena Cukai Baru

 

Lihat saja kondisi PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang anjlok 3.075 poin atau -4,43% ke harga Rp66,400 per saham. Kemudian, PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) yang harga sahamnya luluh 9 poin atau -4,33% ke  199 per saham. 

 

Hal yang sama juga menimpa PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) yang turun 60 poin atau -2,23% ke 2.630 per saham dan PT Bentoel International Investama Tbk (RMBA) merosot 6 poin atau -1,76% ke Rp334 per saham . 

 

“Sentimen potensi kenaikan cukai yang lebih tinggi melihat RAPBN pemerintah yang besar menjadi faktor psimistis investor,” kata Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Senin (2/9/2019). 

 

Baca Juga: Investor Lari Dari GGRM dan HMSP, IHSG Letoy

 

Membaranya api di saham emiten rokok pun berdampak terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada perdaganga hari ini melemah 37.92 poin atau -0.60% ke level 6290.54. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak dalam jangkauan range dari level terendah di 6.281,61 hingga level tertinggi di 6.338,11. 

 

Sejumlah 15,44 miliar saham telah diperdagangkan dengan frekuensi 579.529 kali transaksi dan nilai transaksinya mencapai Rp7,69 triliun. Pergerakan saham di bursa hingga sore ini meliputi 142 saham naik, 277 saham turun, dan 136 saham lainnya stagnan. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: