- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Manfaatkan Kredit Pensiunan Bank Bukopin, Bahana Terbitkan KIK EBA Rp1,3 T
PT Bahana TCW Investment Management dan PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) mencatatkan Kontrak Investasi Kolektif-Efek Beragun Aset (KIK-EBA) senilai Rp1,3 triliun dengan portofolio berupa kumpulan tagihan kredit pensiunan yang efektif pada 29 Agustus 2019.
"Ini merupakan alternatif bagi investor yang mencari diversifikasi untuk underlying portofolio dengan imbal hasil stabil dan lebih tinggi, dibanding obligasi dengan peringkat yang sama," kata Presiden Direktur Bahana TCW, Edward Lubis, di Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Baca Juga: Jasa Raharja Gandeng Bahana Ventura Salurkan Dana Kemitraan ke UMKM
Edward menyatakan jika, KIK-EBA yang surat berharganya diterbitkan oleh BBKP ini merupakan investasi dengan portofolio yang terdiri dari surat berharga atas kumpulan tagihan pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dialihkan sebagaian.
Instrumen ini memiliki risiko investasi yang rendah, karena kredit yang dialihkan mempunyai nilai pokok yang menghasilkan bunga, maka total penerimaan cash flow sebesar Rp2,02 triliun. "KIK-EBA ini membeli kredit tersebut maksimal Rp1,3 triliun, sehingga coverage atas EBA yang dibeli sebesar 155 persen," terangnya.
Baca Juga: Bahana Kasih Rekomendasi Hold untuk Saham ASII, Kenapa?
Edward menambahkan, sumber dana pembayaran cicilan pokok dan kupon berasal dari arus kas manfaat pensiun yang dibayarkan PT Taspen (Peraero). "Makanya lembaga Pemeringkat Efek Indobesia (Pefindo) memberi rating AAA yang berarti risiko investasi tergolong rendah,†katanya.
Adapun, KIK-EBA ini memiliki dua kategori, yakni kategori A1 yang ditawarkan melalui penawaran umum sejak tanggal efektif yang benor tiga tahun dan kupon 9,25 persen. Sedangkan, kategori A2 merupakan produk yang ditawarkan melalui penawaran terbatas (private placement) dengan tenor tujuh tahun dengan tingkat kupon10 persen.
"Dengan produk KIK EBA ini bisa menjadi pilihan bagi beragam investor, baik itu investor ritel maupun investor institusi, seperti dana pensiun, perusahaan," kata Edward.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait: