Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mengungkapkan, empat investor dari domestik dan luar negeri menggenjot realisasi investasi di KEK Bitung, Sulawesi Utara. Investasi terbesar berasal dari PT Futai Sulawesi Utara dengan realisasi senilai Rp1,4 triliun.
Futai merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang saat ini tengah membangun industri kertas daur ulang di lahan seluas 6,8 hektare (ha) dari 20 ha yang direncanakan.
"Ini merupakan investasi tahap pertama dari rencana investasi sebesar US$200 juta. Progres pembangunan pabrik sudah mencapai 20% dan ditargetkan selesai akhir 2019," jelas Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto dalam Rapat Koordinasi Tim Pelaksana Dewan Nasiona KEK di Jakarta, Selasa (3/9/2019).
Baca Juga: Investor Tertarik Investasi di KEK Tanjung Lesung
Kedua, PT Indojaya Fortuna berinvestasi sebesar Rp350 miliar untuk membangun cold storage di lahan KEK Bitung seluas 1 ha. Progres pembangunannya sudah mencapai 70% dan ditargetkan selesai akhir tahun ini.
Ketiga adalah PT Mapalus Makawanua yang akan segera berinvestasi sebanyak Rp30 miliar untuk membangun industri karbon aktif di lahan seluas lahan 7 ha. Saat ini, perusahaan dalam proses penandatanganan kerja sama dengan Badan Usaha Pengelola KEK.
Investor keempat, yakni PT Puri Bitung Gemilang akan membangun pabrik pengelolahan sabut kelapa menjadi cocopeat atau media tanam dengan luas lahan 2 ha dengan nilai investasi Rp1 miliar. Persuahaan ini juga masih dalam proses penandatanganan kerja sama dengan Badan Usaha Pengelola KEK.
Baca Juga: IPC: Realisasi KEK Pulau Baai Bengkulu Mantap!
KEK Bitung yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 32 tahun 2014 resmi beroperasi sejak 1 April 2019. Kegiatan utamanya adalah industri pengolahan kelapa, industri pengolahan perikanan, industri farmasi, dan logistik.
Total luas lahan KEK Bitung mencapai 534 ha. Perkiraan investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan kawasan ialah sebesar Rp2,3 triliun, dan investasi pelaku usaha diperkirakan akan mencapai Rp32,9 triliun. Tenaga kerja yang bisa diserap sebanyak 34.710 orang.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: