Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPJS Kesehatan Habiskan Rp13,3 Triliun untuk Penyakit Kanker

BPJS Kesehatan Habiskan Rp13,3 Triliun untuk Penyakit Kanker Kredit Foto: (Foto: Yourhealth)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kanker merupakan salah penyakit katastropik dengan penyerapan biaya terbesar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Berdasarkan data BPJS Kesehatan, biaya pengobatan penyakit kanker menempati posisi ketiga terbesar setelah penyakit jantung dan gagal ginjal atau 17% dari total biaya katastropik sejak 2014 sampai 2018.

"Khusus untuk kanker, dari 2014-2018, penyakit tersebut sudah menghabiskan biaya Rp13,3 triliun dari total biaya penyakit katastropik sebesar Rp78,3 triliun," kata Kepala Humas BPJS Kesehatan M Iqbal Anas Ma'ruf di Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Baca Juga: Benarkah Kanker Otak pada Anak Kini Ada Obatnya?

Menurutnya, kondisi tersebut seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi, makin banyak masyarakat yang tertolong karena dapat mengakses layanan kesehatan untuk pengobatan kanker. Namun di sisi lain, beban biaya pelayanan kesehatan dari tahun ke tahun terus bertambah.

"Ini yang jadi tugas besar kita semua, bagaimana agar bisa mengendalikan angka penderita katastropik, termasuk kanker," paparnya.

Iqbal mengungkapkan, kanker adalah salah satu jenis penyakit yang jarang terdeteksi. Biasanya, penyakit ini baru diketahui setelah mencapai stadium lanjutan. Oleh karenanya, BPJS Kesehatan secara aktif mengedukasi masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, olahraga rutin, istirahat cukup, dan menjadi peserta JKN-KIS selagi masih sehat.

"Kepedulian dan kasih sayang keluarga bisa diwujudkan dengan mendaftarkan diri dan anggota keluarga, termasuk anak-anak, menjadi peserta JKN-KIS sedini mungkin. Jika sudah jadi peserta, pastikan iurannya dibayarkan setiap bulan agar status kepesertaannya senantiasa aktif karena tidak ada yang tahu kapan waktunya kita memerlukan layanan kesehatan," pesan Iqbal.

Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik, Angka Kriminalitas Ikut Naik?

Kehadiran JKN-KIS pun menjadi asa bagi anak-anak penyandang kanker. Ketua Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Ira Soelistyo mengungkapkan, pengobatan kanker pada anak dapat berpengaruh terhadap kestabilan finansial keluarga karena tingginya biaya pengobatan.

Dengan JKN-KIS, anak-anak penyandang kanker bisa memperoleh akses layanan kesehatan tanpa khawatir terbebani hal tersebut.

"Meski demikian, kadang ada biaya yang tidak terduga dan sifatnya segera. Oleh karena itu, YKAKI menyediakan bantuan biaya pengobatan atau tindakan medis yang dibutuhkan anak-anak penyandang kanker. Kualitas penanganan kanker yang aman dan tepat merupakan hak setiap orang, termasuk anak-anak dan remaja," kata Ira.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: