Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Emas Santuy Bertengger di Harga Rp700 Ribu, Ternyata Ini Penyebabnya

Harga Emas Santuy Bertengger di Harga Rp700 Ribu, Ternyata Ini Penyebabnya Pegawai sedang menunjukkan emas Antam. | Kredit Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warta Ekonomi, Jakarta -

Memasuki bulan September, kenaikan harga emas masih menjadi pembicaraan hangat masyarakat. Pasalnya sepanjang bulan Agustus harga beli emas per gram telah menyentuh Rp700 ribu. Pun dalam pekan pertama bulan ini, harganya masih bertengger di atas harga tersebut.

Pantauan harga di Aplikasi Treasury, sebagai plaform Investasi Emas terpercaya, harga beli tertinggi di bulan Agustus mencapai Rp717.456,6 pada 27 Agustus. Sedangkan dalam satu pekan terakhir harga tertinggi masih sebesar Rp717.319,2 pada 3 September.

Harganya cenderung stabil, dan telah mencapai keseimbangan baru di kisaran harga Rp700 ribu, jauh dibanding tiga bulan lalu di kisaran harga Rp600 ribu. Itu artinya jika tiga bulan yang lalu kita memiliki #SimpenanEmas 10 gram, dengan nilai sekitar Rp6 juta, saat ini berga Rp7 juta.

Baca Juga: Platform Jual-Beli Emas Digital Ini Segera Peroleh Izin Bappepti

Barangkali di antara kita masih ada yang bertanya-tanya apa yang menyebabkan harga emas cenderung naik. Mengutip artikel, Emas Simpanan yang Nilainya Cenderung Naik, kenaikan harga emas dalam beberapa bulan terakhir ternyata dipicu oleh polemik antara Amerika Serikat dengan China yang kian meninggi dalam beberapa bulan terakhir.

Polemik dua negara tersebut bukan hanya berimbas pada hubungan bilateral dan dagang kedua negara, tapi juga berefek pada ekonomi dunia, termasuk harga Emas yang mencapai angka cukup tinggi. Harga Emas saat ini berkisar di angka Rp700 ribu per gram, diperkirakan naik lebih dari 39% jika dibandingkan dengan harga Emas, lima tahun lalu. Angka kenaikan tiap tahunnya (Year to Date) pun naik lebih dari 19%.

Lantas apa yang sebenarnya membuat harga logam mulia yang satu ini menjadi tinggi? Treasury menilai, ada dua faktor utama yang menyebabkan harga Emas naik, pertama faktor permintaan yang meningkat, kedua penurunan suku bunga The Fed.

Permintaan akan Emas yang tinggi ini disebabkan kekhawatiran masyarakat global atas polemik dagang antara US dengan China. Karena tingginya permintaan, seperti layaknya tertera dalam hukum dasar Ekonomi, maka nilainya pun akan semakin tinggi.

Poin ke-dua, penurunan suku bunga The Fed mengakibatkan melemahnya nilai Dollar, dan membuat harga Emas yang ditransaksikan dengan mata uang selain USD akan lebih murah. Ini juga lantas mendorong demand akan Emas menjadi lebih tinggi.

Baca Juga: Treasury Luncurkan Dua Koin Emas dengan Desain Budaya Indonesia. Minat?

Lalu, pelajaran apa yang bisa kita petik dari meningginya harga Emas, saat justru ekonomi dunia tengah terombang-ambing? Ya artinya emas merupakan salah satu sarana investasi yang paling aman dan bisa disimpan dalam jangka waktu lama karena nilainya selalu naik. Maka dari itu, jangan ragu lagi untuk bergabung dengan gerakan #PunyaSimpenan dan mulai menjadikan Emas sebagai simpanan demi masa depan.

Untuk menyimpan emas, saat ini juga sangat mudah, dapat dilakukan diaplikasi Treasury. Menariknya lagi untuk memulai investasi di aplikasi ini cukup dengan Rp20 ribu sudah dapat membeli emas melalui aplikasi Treasury.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Kumairoh

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: