Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tegaskan Dukung Sawit Indonesia, Uni Eropa: Tak Ada UU Diskriminatif

Tegaskan Dukung Sawit Indonesia, Uni Eropa: Tak Ada UU Diskriminatif Kuasa Usaha ad interim Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Charles-Michel Geurts | Kredit Foto: Boyke P. Siregar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Uni Eropa mengklaim sebagai satu dari tiga negara importir kelapa sawit terbesar dari Indonesia. Untuk itu, mereka menolak tudingan diskrimnasi yang dituduhkan terhadap berbagai produk sawit asal Indonesia.

Kuasa Usaha ad interim Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia, Charles-Michel Geurts mengungkapkan, pihaknya selama ini tidak pernah mengeluarkan imbauan atau ajakan kepada para pelaku usaha untuk menjauhi produk-produk yang memiliki kandungan sawit.

"Tidak ada hambatan perdagangan atau undang-undang diskriminatif terhadap minyak sawit Indonesia," tegas Charles di Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Baca Juga: Pemerintah dan Industri Cari Terobosan Dongkrak Harga Sawit

Charles menambahkan bahwa Uni Eropa merupakan pasar sawit yang stabil bagi Indonesia. Menurutnya, dalam lima bulan pertama di 2019, nilai impor minyak sawit di Uni Eropa mengalami peningkatan 0,7% meski sempat mengalami penurunan sepanjang tahun lalu sebesar 22% dibandingkan tahun sebelumnya.

"Impor dalam lima tahun terakhir relatif stabil dengan rata-rata 3,5 juta ton atau €2,2 miliar per tahun. Pangsa pasar Indonesia di Uni Eropa tetap yang terbesar yaitu 47%," tambahnya.

Uni Eropa, lanjutnya, juga mendukung upaya Indonesia untuk mencapai minyak kelapa sawit berkelanjutan 100% pada 2020. Ini merupakan langkan yang baik untuk melindungi masyarakat lokal, ekosistem, dan cadangan karbon.

Hal ini juga sejalan dengan Perjanjian Paris dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030. Akuntabilitas, keterlacakan, dan pemantauan independen juga bisa membantu.

"Kami siap bekerja dengan Indonesia tentang bagaimana skema sertifikasi yang ada dapat diperkuat dan dipromosikan lebih lanjut," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: