Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (Persero) Elfien Goentoro mengatakan ada sejumlah kontribusi besar yang ditorehkan dan ditinggalkan oleh Presiden ketiga RI, BJ Habibie selama berkiprah di industri pesawat terbang Tanah Air.
"Rekam jejak beliau disamping pendiri, penggagas, beliau juga adalah Advance Teknologi. Beliau membuat terobosan, bagaimana production itu dilakukan dari assembling. Sampai kita bisa mendesain pesawat sendiri," kata Elfien Goentoro, di Bandung, Rabu.
Baca Juga: Habibie Tiba di Rumah Duka, Sejumlah Tokoh Hadir
Kontribusi besar pertama dari BJ Habibie ke PT DI yang sebelumnya bernama PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN) ialah Pesawat NC 212-100 sampai jadi NC 212-i yang sudah auto pilot dan jadi pesawat andalan PT DI. Pesawat ini merupakan pesawat berpenumpang 24 orang.
Kedua, Pesawat CN 235 di mana setengah dari pesawat tersebut dirancang bangun oleh Indonesia dan setengahnya lagi dibuat oleh perusahaan pembuat pesawat terbang, Spanyol, CASA.
"Di dunia sudah ada 283 pesawat CN 235. Jadi itulah kontribusi awal bagaimana putra putri bangsa di Indonesia, di industri dirgantara ini bisa membuat setengah dari pesawat ini," kata dia.
Ketiga, Habibie sudah merancang bangun dan menerbangkan N250 yang saat itu menggunakan teknologi canggih, yakni fly by wire.
"Kalau itu terus, mungkin pesawat ATR tidak sebanyak ini dan N250 yang berterbangan di Indonesia. Sayang waktu itu negara kita dilanda krisis. Oleh IMF proyek itu diberhentikan," kata dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: