Xie-Xie China! Berkatmu, Trump Ikut Berlomba dalam Kebaikan!
Pemerintah China menunjukkan sikap legawa terhadap AS melalui kebijakan penundaan kenaikan tarif impor atas produk-produk AS selama setahun.
Melansir dari Reuters, Kementerian Keuangan China menyebut bahwa alih-alih membalas dendam ke AS, pihaknya memilih untuk menunda kenaikan bea masuk atas 16 jenis produk AS yang akan mulai berlaku pada 17/09/2019 hingga 16/09/2020 mendatang.
Beberapa produk yang dibebaskan bea masuk tersebut, yakni pelumas, produk olahan susu, pakan ternak, dan produk farmasi seperti obat kanker.
Baca Juga: Kenaikan Tarif Bukan Lagi Wacana, AS-China Mustahil Rujuk?
Langkah China tersebut disambut baik oleh Presiden AS, Donald Trump. Ia menilai, keputusan China tersebut menjadi langkah besar sekaligus menjadi isyarat dari membaiknya hubungan kedua negara dengan ekonomi raksasa di dunia.
"Mereka (China) melakukan beberapa gerakan. Itu cukup bagus," imbuh Trump seperti dilansir dari Reuters, Jakarta, Kamis (12/09/2019).
Bak ingin ikut berlomba dalam berbuat kebaikan, Trump pun menyatakan bahwa pihaknya juga menunda kenaikan tarif atas produk China senilai US$250 miliar. Hanya saja, penundaan tersebut hanya berlaku selama dua pekan, yakni mulai 01/10/2019 hingga 15/10/2019.
Baca Juga: AS-China Meet Up Bulan Depan Buat Damai, Semoga Bukan PHP!
"Kami telah sepakat, sebagai isyarat niat baik untuk menunda kenaikan tarif barang senilai US$250 miliar (25% menjadi 30%) dari tanggal 1 Oktober hingga 15 Oktober," jelas Trump melalui cuitan di akun Twitter pribadinya.
....on October 1st, we have agreed, as a gesture of good will, to move the increased Tariffs on 250 Billion Dollars worth of goods (25% to 30%), from October 1st to October 15th.
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) September 11, 2019
Sebagai informasi, Kementerian Perdagangan China mengonfirmasi bahwa pada awal bulan depan, kedua pihak akan kembali melanjutkan negosiasi dagang. Kali ini, negosiasi akan dilangsungkan di Washington.
"Para petinggi kedua negara sepakat untuk bekerja sama dan menciptakan kondisi yang menguntungkan," jelas Kementerian Perdagangan China.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: