Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat (PD) Ferdinand Hutahaean menyatakan kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tentang aturan ganjil genap yang diperluas sebagai cara mengatasi polusi udara di ibu kota, merupakan kebijakan asal-asalan.
"Maaf, saya bilang kebijakan ini adalah kebijakan pemalas. Pemalas tidak mau mikir kreatif," ucapnya kepada wartawan, Kamis (12/9/2019).
Baca Juga: Untuk Habibie, Anies Bebaskan Aturan Ganjil Genap Pagi Ini
Baca Juga: Saat SMA Anies Pernah Mewawancarai Habibie
Lanjutnya, ia mengatakan kebijakan ganjil genap ini tidak akan mengurangi polusi. Karena, rata-rata mobil di Jakarta didominasi oleh kendaraan niaga yang memang dipergunakan warga untuk usaha.
"Hanya punya mobil satu dan itu bukan untuk gagah-gagahan tapi murni untuk usaha. Jadi ganjil genap mengganggu rutinitas mencari kehidupan," jelasnya.
Menurutnya, persoalan polusi ini harus diselesaikan dengan cara yang kompeherensif, dan dikaji secara matang, dan tidak asal-asalan.
"Akhirnya pemilik mobil niaga yang cuma satu unit, terpaksa tetap mengoperasikan mobilnya dengan mencari jalan alternatif," jelasnya.
Sambungnya, "Akibatnya, mobil lebih lama beroperasi di jalan dan menambah polusi. Jadi bukannya berhenti menggunakan mobil," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: