PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menggandeng Himpunan Pengusaha dan Wiraswasta FKPPI (Hipwi) yang memiliki 15 juta anggota guna mempercepat pertambahan jumlah emiten dan investor ritel.
"Kami akan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada Hipwi tentang pasar modal secara lebih terarah. Hipwi FKPPI ini memiliki anggota sebanyak 15 juta," ujar Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi di Jakarta, Selasa (17/9/2019).
Baca Juga: Bursa Sebut Ada 22 Perusahaan Lagi yang Mau Jual Saham ke Publik
Inarno mengungkapkan, pelaksanaan Sekolah Pasar Modal (SPM) bagi anggota Hipwi diharapkan bisa menambah jumlah emiten skala usaha kecil dan menengah (UKM), selain sebagai upaya mempercepat pertambahan jumlah investor ritel di pasar modal.
"Jadi, kerjasama ini bukan hanya untuk menambah jumlah investor ritel, tetapi Hipwi yang beranggotakan pengusaha dan wiraswasta sebanyak 2.000 usaha ini memiliki potensi menjadikan mereka sebagai emiten," terangnya.
Baca Juga: Bursa Mau Tindak Saham yang Disuspensi 2 Tahun?
Sebagaimana diketahui, sepanjang 2019 ini sudah ada 35 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI. Adapun emiten baru yang mencatatkan saham pada hari ini adalah PT Telefast Indonesia Tbk (TFAS), sehingga total emiten hingga hari ini tercatat menjadi 650 perusahaan efek.
Lebih lanjut Inarno menegaskan, lantaran perusahaan di Hipwi masuk kategori UKM, maka calon emiten ini akan dicatatkan di papan akselerasi BEI. Namun demikian, jelas Inarno, sejauh ini belum ada perusahaan yang teridentifikasi terkait kesiapan untuk melakukan penawaran umum perdana saham (IPO).
"Selama ini orang berpikir calon emiten itu adalah perusahaan (beraset) besar saja dan yang berprofit besar. Memang selama ini untuk perusahaan kecil dan menengah belum teraosialisasi secara luas, padahal mereka bisa mendapatkan tempat di bursa efek," pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri