Proses negosiasi bendungan di Sungai Nil dengan nilai US$4 miliar kembali dilakukan setelah lebih dari setahun ditangguhkan. Bendungan yang dibangun Addis Ababa ini dalam proses perundingan antara Mesir dengan Sudan dan Ethiopia.
Reuters melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Mesir mengatakan Kairo memulai perundiangan dengan kedua negara tersebut.
Pada Minggu (15/9/2019), ketiga Menteri Irigasi dari negara-negara tersebut bertemu dengan agenda melanjutkan negosiasi pengisian dan pengoperasian bendungan. Menurut kantor berita MENA yang dilansir Reuters menginformasikan penghentian itu sudah berlangsung 1 tahun 3 bulan. Kebuntuan tersebut memakan waktu lama alias melebihi periode yang direncanakan.
Baca Juga: Gagal di Piala Afrika, Mesir Pecat Pelatih Javier Aguirre
Dalam hal ini, Mesir khawatir bendungan tersebut akan membatasi aliran Sungai Nil. Padahal sungai tersebut menjadi sumber kehidupan untuk ketiga negara tersebut.
Namun, berbeda pandangan dari Ethiopia. Negara ini menyanggah bendungan besar tersebut membahayakan Mesir.
Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry mengatakan, pihaknya berharap ada hasil yang bisa mengikat atau perjanjian yang disetujui terhadap pengisian dan pengoperasian bendungan tersebut. Namun, paling tidak ada kepastian waktu yang tegas untuk perundingan yang ujungnya ada kesepakatan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti