Waduh! Pasca PHK Ratusan Karyawan, Ribuan Mitra Startup Ini Mogok Kerja Karena....
Startup pengantaran makanan India, Zomato dihadapkan dengan deretan masalah beberapa waktu terakhir. Setelah memberhentikan ratusan karyawan, 6 ribu pengemudinya di Mumbai dan Bengaluru mogok kerja karena berubahnya struktur pembayaran.
Juru Bicara Zomato mengatakan, struktur pembayaran terhadap para kurir telah diubah secara nasional. Menurut laman Mint, biaya imbalan per pengiriman di Bengaluru dikurangi dari 40 rupee (sekitar Rp7.900) menjadi 30 rupee (Rp5.900).
"Kami menyesali ketidaknyamanan yang pengguna rasakan (karena adanya mogok kerja). Kami terus berupaya untuk menyediakan layanan di daerah yang terdampak," kata jubir itu, dilansir dari Kr-Asia, Rabu (18/9/2019).
Baca Juga: Startup Kuliner PHK Ratusan Pegawai, Alasannya...
Meski imbalan berkurang, Zomato mengklaim, perubahan mekanisme pembayaran akan berujung pada mempersingkat waktu pengiriman dan meningkatkan efisiensi sistem. Menurut perusahaan, hal itu membuat kurirnya bisa melakukan lebih banyak pengiriman dalam waktu yang sama.
Juru bicara yang sama berujar, "Skema yang berbeda, seperti gaji pokok, kepuasan pengguna, poin pengiriman, dan jaminan membantu kami menghargai mitra pengirim sesuai dengan upaya mereka."
Skema pembayaran baru untuk 230 ribu mitra yang tersebar di lebih dari 500 kota di India itu mengurangi imbalan per pengiriman. Pengemudi menganggap, mereka harus mengirim lebih banyak untuk bisa memperoleh bonus pada akhir bulan.
Salah satu mitra pengirim Zomato, Sanjay berargumen, "Kami mogok kerja karena perubahan skema pembayaran akan memaksa kami bekerja lebih lama guna memperoleh insentif. Target yang diminta untuk meraih insentif pun tak dapat diraih karena kami bahkan tak mendapat lebih banyak pesanan."
Ia telah menjadi mitra Zomato selama lima bulan terakhir. Menurutnya, ada sekitar 3 ribu pengantar yang juga mogok kerja di Bengaluru. Yang berarti, Zomato kehilangan peluang pengiriman dalam periode mogok kerja itu
Menurut Pendiri Zomato, Deepinder Goyal, penghasilan bulanan mitra pengirimnya telah melampaui 200 rupee. "Tak hanya itu, kini kami memiliki 230 ribu mitra pengirim di India," kata Goyal dalam cuitannya di Twitter.
Baru-baru ini, Zomato dan perusahaan pengiriman makanan lain diprotes keras oleh restoran-restoran di India karena diskon masifnya sehingga merugikan mereka. Setelah menemui Asosiasi Restoran India (NRAI) dan Re-jig, situasi belum membaik juga.
NRAI mengklaim, lebih dari 2 ribu restoran telah keluar dari platform seperti Swiggy, Eazydiner, Dineout, Zomato, hingga UberEats.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna