Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Alasan PM Mahathir Mau Tampung Zakir Naik di Malaysia

Ini Alasan PM Mahathir Mau Tampung Zakir Naik di Malaysia Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. | Kredit Foto: (Foto/Reuters)
Warta Ekonomi, Kuala Lumpur -

Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan Malaysia akan terus menampung penceramah kontroversial asal India, Zakir Naik, karena tidak ada negara lain yang bersedia menerimanya.

"Kami berusaha menemukan tempat di mana ia dapat pergi, tetapi saat ini tidak ada yang mau menerimanya," kata Mahathir ketika ditanya mengapa Malaysia masih mengizinkan Zakir untuk tinggal.

Menurut Mahathir negara asal Zakir, India, juga tidak meminta agar penceramah itu dikirim pulang.

Baca Juga: Anwar Ibrahim: PM Mahathir Akan Undur Diri, Saya Akan Lanjutkan Tugasnya

“India belum menuntut. Saya bertemu (Perdana Menteri India Narenda) Modi," ujarnya.

"Dia tidak meminta saya untuk mengirim kembali pria ini. Pria ini juga bisa merepotkan bagi India," lanjut pemimpin yang dijuluki DR M tersebut, seperti dikutip The Star, Rabu (18/9/2019).

Mahathir mengakui Zakir melanggar ketentuan yang dipersyaratkan bagi pemegang status Permanent Resident (PR) atau Penduduk Permanen karena membuat komentar tentang politik dan sistem negara Malaysia.

Dia mengatakan "rumit" ketika ditanya mengapa tidak ada tindakan yang diambil terhadap Zakir atas pernyataan rasialnya yang dibuat di Kelantan baru-baru ini.

"Ketika seseorang datang dan mengatakan sesuatu yang beresonansi dengan pemikiran mereka, meskipun mereka tidak mengerti, mereka menyukai suaranya," katanya.

Baca Juga: Dituduh Jadi Biang Kerok Kabut Asap, Ini Respons PM Mahathir Mohamad

“Saya khawatir dia berbicara dalam bahasa Inggris dan penonton, sementara kebanyakan dari mereka tidak bisa berbicara bahasa Inggris, mereka berpikir bahwa pria ini adalah pejuang yang hebat dan mereka menyukainya," papar Mahathir.

“Ketika kita mengambil tindakan apa pun terhadapnya, itu berarti kita melawan kelompok itu. Di Malaysia, Anda harus sangat berhati-hati tentang cara Anda menghadapi hal ini," imbuh pemimpin Malaysia tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: