Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Industri Tambang Butuh Tenaga Kompeten

Industri Tambang Butuh Tenaga Kompeten Presiden Direktur PT Amman Mineral Rahmat Makasau | Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Industri pertambangan di Indonesia, harus diisi oleh para pekerja yang sebagian besar kompeten dibidangnya. 

Presiden Direktur PT Amman Mineral Rahmat Makasau mengatakan pihaknya memberikan kesempatan pekerjaan bagi lulusan universitas maupun perguruan tinggi yang siap berkontribusi untuk bidang pertambangan maupun bidang managemen lainnya.

"Saat ini kami sangat membutuhkan para lulusan di bidang pertambangan, dengan mempunyai kemampuan khusus di bidang pertambangan, handal serta memiliki integritas tinggi," katanya kepada wartawan di kampus Widyatama Bandung, Jumat (20/9/2019).

Baca Juga: Garap Tambang di Kaltim, Seam Group Gandeng XCMG

Baca Juga: Memanfaatkan Energi Terbarukan, Mewujudkan Praktik Tambang Berkelanjutan

Rahmat mengungkapkan kegiatan tambang dinilai kerap menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Namun, fenomena itu bisa diatasi salah satunya dengan menyerap sebanyak-banyaknya pekerja tambang yang memahami tentang peraturan pertambangan yang berlaku.

"Para pekerja tambang bukan hanya lulusan pertambangan saja namun juga para ahli hukum, teknologi, lingkungan dan lainnya, yang masih berkaitan,” ujar Rahmat.

Saat ini pelajar yang ingin berkiprah di pertambangan banyak, dan PT Amman selalu membuka kesempatan kepada para lulusan akademi. "Untuk bekerja di perusahaan kami, dan tantangan di pertambangan ada namun hal itu tentunya dapat dihadapi seiring dengan waktu dan integritas pekerja," tambah Rahmat.

Pada kesempatan yang sama, Rektor Universitas Widyatama, Obsatar Sinaga mengatakan pihaknya terus berupaya menyiapkan SDM sarjana yang mumpuni sehingga bisa berkonstribusi dalam pelaksanaan operasi tambang maupun bidang IT dan Managemen yang berkaitan dengan perusahaan pertambangan.

“Kita tergetkan pasca lulus sudah diterima bekerja, salah satunya dalam sektor pertambangan ini." kata Obsatar.

Dia menilai, industri pertambangan di Indonesia merupakan penyumbang besar untuk pendapatan negara, dapat terus berkembang dan berbanding lurus dengan kesiapan SDM, sehingga bisa tetap menjaga lingkungan dengan memaksimalkan potensi alam.

Saat ini, Widyatama belum memiliki prodi pertambangan, maka akan disiapkan SDM yang siap kerja dan mumpuni di bidang lainnya.

“Kita baru pertama bekerja sama dengan perusahaan tambang dengan Amman Mineral, namun untuk perusahaan lain sudah sekitar 40 perusahaan, dan lulusan Widyatama selalu diserap oleh perusahaan tersebut setiap tahunnya," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: