Satu lagi negara Pasifik memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Taiwan. Kiribati menjadi negara Pasifik kedua dalam seminggu yang "menceraikan" Taiwan untuk kemudian beralih ke China.
Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik Kiribati dalam sebuah konferensi pers pada Jumat (20/9/2019). Sebagai tanggapan, Taipei akan memutuskan hubungan diplomatik dengan Kiribati.
"Taiwan menyesali dan sangat mengutuk keputusan Kiribati," kata Wu, sembari menambahkan bertahun-tahun bantuan dan persahabatan kedua negara telah diabaikan keuda pemerintah seperti dilansir dariĀ CNN.
Baca Juga: Joseph Wu: PBB Jangan Kesampingkan Taiwan!
Pemutusan hubungan ini terjadi hanya empat hari setelah pemerintah Kepulauan Solomon memutuskan dengan suara bulat untuk mengakui China daratan atas Taiwan, sebuah langkah yang dikutuk di Taipei dan disambut di Beijing.
Hilangnya Kepulauan Solomon dan Kiribati membuat hanya 15 negara yang mempunyai hubungan diplomatik dengan Taiwan.
Beijing sendiri belum mengomentari keputusan itu tetapi ketika Kepulauan Solomon pindah haluan untuk memulai hubungan diplomatik dengan Beijing awal pekan ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menggambarkannya sebagai tren yang tak tertahankan.
Jumlah negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Taiwan --secara resmi Republik China-- daripada pemerintah China daratan telah menyusut dengan cepat sejak 2016. Tahun lalu saja, El Salvador, Burkina Faso dan Republik Dominika semuanya mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi mengakui Taipei.
Baca Juga: Bencana Topan Bailu, Ratusan Penerbangan di Taiwan Batal
Kehilangan sekutu diplomatik yang cepat datang pada saat yang buruk bagi Presiden Taiwan Tsai Ing-wen yang menghadapi perjuangan berat untuk terpilih kembali pada pemilu Januari 2020 mendatang.
Dalam sebuah pernyataan Senin setelah Kepulauan Solomon memutuskan hubungan, Dewan Urusan Daratan Taiwan, badan tertinggi yang bertanggung jawab atas hubungan dengan Beijing, menuduh China telah memikat para sekutu diplomatiknya dalam upaya untuk mempengaruhi hasil pemilihan.
"Pihak berwenang Beijing telah berusaha mempengaruhi pemilihan di Taiwan. Ini secara bertahap merusak perdamaian di Selat Taiwan dengan melanggar hak dan kepentingan Taiwan," bunyi pernyataan itu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: