Genjot Capaian Kinerja, Pegadaian Tingkatkan Potensi Sinergi dengan BUMN Cs!
PT Pegadaian (Persero) terus meningkatkan sinergi dengan berbagai perusahaan baik BUMN (Badan Usaha Milik Negara) maupun non-BUMN serta komunitas dan asosiasi masyarakat.
Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto, mengatakan bahwa sinergi tersebut diterapkan untuk meningkatkan potensi dan capaian kinerja perusahaan. Hal tersebut diutarakan dalam acara pertemuan ke-61 BUMN Marketeers Club di Auditorium Langen Palikrama Kantor Pusat, Senin (23/9/2019).
“Sampai saat ini, Pegadaian masih terus menunjukkkan kinerja yang baik dengan jumlah nasabah mencapai sekitar 12 juta orang. Akan tetapi, kami melihat bahwa potensi pasar masih sangat terbuka," jelas Kuswiyoto dalam acara tersebut.
Baca Juga: Pegadaian Ikut Bantu Masyarakat Terdampak Kabut Asap,
"Banyak segmen masyarakat yang belum mendapatkan informasi yang lengkap tentang produk dan layanan Pegadaian. Oleh karena itu, kami agresif menjalin sinergi dengan banyak BUMN, non-BUMN, komunitas, maupun asosiasi yang bermanfaat untuk semua pihak," lanjutnya.
Ia menambahkan, saat ini Pegadaian juga terus melakukan digitalisasi proses bisnis maupun dalam pengembangan distribusi. Hal ini sejalan dengan kebutuhan masyarakat yang memerlukan layanan yang cepat, mudah dan akurat, serta perkembangan teknologi informasi yang berubah cepat.
“Layanan digital merupakan tuntutan zaman yang tak bisa dihindari. Pegadaian pun menyikapi secara proaktif. Perusahaan tidak boleh berhenti melakukan inovasi jika ingin terus tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang. Jika tidak merespon perubahan teknologi dan kebutuhan masyarakat, dipastikan perusahaan itu akan ditinggalkan oleh pelanggan," paparnya.
Baca Juga: Optimalkan Keagenan, Pegadaian Jalin Sinergi Bisnis dengan Bank Mandiri
Sementara itu, Founder & Excecutive Chairman of Markplus Inc., Hermawan Kertajaya, mengatakan bahwa penerapan teknologi informasi dalam dunia bisnis harus selaras dengan humanity.
Hermawan juga menyampaikan bahwa di masa depan love quotient akan menjadi bagian dari marketing selain physical quotient, intelligence quotient, emotional quotient, dan spiritual quotient.
"Ke depan, yang namanya loyal customer tidak hanya diukur dari tingginya pembelian ulang, tetapi lebih dari itu bahwa customer yang loyal adalah yang ikut mengaktivasi brand kita kepada orang lain. Jadi ada fungsi advokasi yang dijalankan oleh customer," pungkas Hermawan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Lestari Ningsih