Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PM Imran Khan: Pakistan Pernah Bantu Al-Qaeda Tahun 1980-an

PM Imran Khan: Pakistan Pernah Bantu Al-Qaeda Tahun 1980-an Kredit Foto: (Foto: Reuters)
Warta Ekonomi, New York -

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan menyebut jika militan Al Qaeda pernah menerima pelatihan militer dari negaranya sekitar tahun 1980-an. Dia menyebut hal itulah yang membuat pimpinan kelompok itu, Osama bin Laden dapat bersembunyi di Pakistan setelah melarikan diri dari Afghanistan pasca serangan 9/11.

 

Berkomentar di acara Dewan Hubungan Luar Negeri di New York pada Senin, Khan ditanya apakah Islamabad pernah melakukan penyelidikan mengenai bagaimana Bin Laden diduga tinggal di Pakistan selama bertahun-tahun sebelum ditemukan dan dibunuh oleh pasukan khusus AS pada 2011.

 

"Sudah ada penyelidikan, tapi saya tidak tahu apa kesimpulannya," jawab Khan sebagaimana dilansir RT, Rabu (25/9/2019). Dia kemudian mengisyaratkan bahwa pengaturan persembunyian Bin Laden mungkin merupakan hasil dari "hubungan" antara militer Pakistan dan Al Qaeda.

 

Baca Juga: Trump Meminta Bantuan kepada PM Pakistan untuk...

 

sta5tyaryggvt91hs7zk_21302.jpg

 

"Tentara Pakistan, ISI (dinas intelijen Pakistan), melatih Al-Qaeda dan semua kelompok ini untuk memerangi (Uni Soviet) di Afghanistan," kata Khan. “Ada juga hubungan antara Pakistan (dan Al-Qaeda) - harus ada hubungan - karena mereka melatihnya. Setelah 9/11, ketika kami berbelok 180 derajat dan mengejar kelompok-kelompok itu, Anda tahu, tidak semua orang setuju dengan kami. Di tentara, orang-orang tidak setuju dengan kami."

 

Mengomentari pertanyaan terpisah, Khan menyebutkan jika AS membantu Pakistan untuk mengatur perlawanan terhadap pendudukan Soviet di Afghanistan. Dia berpendapat jika pada 1980-an, jihadis adalah pahlawan, namun setelah konflik berakhir, Islamabad ditinggalkan bersama kelompok-kelompok ekstremis yang telah AS bantu ciptakan.

 

Al-Qaeda diketahui pada 1988, jelang akhir Perang Soviet-Afghanistan. Kelompok itu adalah bagian dari Mujahidin yang pernah dianggap penting, yang menerima dukungan dari AS, Pakistan, dan negara-negara lain dalam pemberontakan mereka melawan Soviet.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: