Presiden Iran, Hassan Rouhani, menggunakan pidatonya di Sidang Umum PBB untuk mengakhiri spekulasi mengenai pertemuannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dalam kesempatan itu, Rouhani dengan tegas mengatakan ia tidak dapat berbicara dengan AS sementara sanksi masih berlaku.
“Saya dapat mengumumkan di sini bahwa tanggapan kami terhadap setiap negosiasi di bawah sanksi adalah negatif,” katanya kepada para pemimpin dunia, yang berkumpul di PBB.
“Pemerintah dan rakyat Iran tetap teguh di bawah sanksi dalam satu setengah tahun terakhir, dan tidak akan pernah bernegosiasi di bawah kemiskinan dan sanksi," imbuhnya.
Baca Juga: Presiden Iran Minta Ini ke AS Jika Mau Jalin Kesepakatan Nuklir
Jika ingin berdialog, tambah Rouhani, AS semestinya menghentikan sanksi yang diberikan kepada Iran. Itu kunci utama agar pintu negosiasi dapat terbuka.
“Hentikan sanksi, sehingga membuka jalan bagi dimulainya negosiasi. Alih-alih menunjukkan negosiasi, Anda harus kembali ke realitas negosiasi," tukasnya seperti dikutip dari The Telegraph, Kamis (26/9/2019).
Pengumuman itu akan mengecewakan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Angela Merkel. Mereka semua mendesak Rouhani dan Trump untuk duduk dan berbicara.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: