Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bertemu ICRC di Sela Sidang PBB, Jusuf Kalla Ajak Perdamaian Afghanistan dan Myanmar

Bertemu ICRC di Sela Sidang PBB, Jusuf Kalla Ajak Perdamaian Afghanistan dan Myanmar Kredit Foto: Foto: Ist.
Warta Ekonomi, New York -

Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menyambut kunjungan Presiden Komite Internasional Palang Merah (ICRC) Peter Maurer di tengah Sidang Majelis Umum PBB ke-74 di New York, Amerika Serikat (AS) pada Selasa, 25 September.

 

Pada pertemuan tersebut Wapres Kalla yang juga merupakan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) mengomentari berbagai masalah kemanusiaan yang terjadi di Negara Bagian Rakhine, Myanmar dan proses perdamaian di Afghanistan yang sedang dirintis oleh Indonesia.

 

"Dua masalah yang menjadi perhatian kami. Pertama di Negara Bagian Rakhine, bagi Indonesia repatriasi sukarela, aman dan bermartabat adalah prioritas," kata Wapres.

 

Baca Juga: Begini Caper Benny Wenda ke PBB dan Australia Pascakerusuhan Papua

 

Ia menyebutkan jika untuk mencapai tujuan itu Bangladesh dan Myanmar membutuhkan situasi yang kondusif, untuk menciptakan lingkungan yang mendukung untuk pemulangan dan perlu adanya bantuan dari semua pihak.

 

Ia beranggapan, Indonesia dan ASEAN, lewat AHA Centre, telah berusaha sangat keras untuk membantu Myanmar dalam mempersiapkan pemulangan. Namun sayangnya repatriasi yang direncanakan berlangsung pada Agustus tidak terjadi.

 

"ASEAN juga membantu Myanmar menyebarluaskan informasi tentang persiapan pemulangan di Cox Bazaar," imbuhnya.

 

Tak hanya itu, Wapres juga menyebut pentingnya pengembangan kegiatan ekonomi di Negara Bagian Rakhine masyarakatnya mendapat mata pencaharian berkelanjutan. Dari uraian penjelasan tersebut, Wapres mengajak ICRC kemungkinan dapat mengambil peran kemanusiaan melalui jalur kerja sama.

 

"Mereka harus didukung (ekonomi). Saya ingin mendengar dari Anda tentang kemungkinan kerja sama yang bisa kita lakukan bersama di Rakhine State dan Cox Bazaar," tandasnya.

 

Pembicaraan yang kedua, yang diangkat Wapres, yaitu soal proses perdamaian di Afghanistan, termasuk mengenai tertundanya rencana penandatanganan Perjanjian Damai antara AS dengan Taliban.

 

"Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan kontribusinya pada proses perdamaian di Afghanistan," tegasnya. Dia juga berharap dialog dan negosiasi Intra-Afghanistan dapat segera dilakukan.

 

"Indonesia yakin bahwa Indonesia dan ICRC dapat bekerja sama di Afghanistan," pangkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: