Diketahui, glukosa adalah sumber energi di dalam tubuh yang memainkan peran penting dalam menjaga stamina dan suasana hati manusia. Tetapi saat gula darah turun, tubuh akan mengeluarkan hormon ghrelin. Hormon ini kemudian akan mencetuskan hormon kortisol (stres).
"Saat kortisol dilepaskan, tubuh kita bawaannya jadi enggak enak atau sering juga disebut dengan istilah stressful. Pada tahap tersebut rasa marah akan muncul," tuturnya.
Selain itu, Juwalita menuturkan jika otak juga menjadi salah satu organ di dalam tubuh yang bergantung pada glukosa. Bila asupan glukosa mulai menurun, kadar Neuropeptide Y di otak akan semakin tinggi sehingga dapat memengaruhi perilaku seseorang.
Ia akan lebih agresif dan lebih gampang melontarkan kata-kata kasar. Untuk menanggulangi hal tersebut, Juwalita menyarankan untuk selalu menyediakan camilan khusus sebagai pengganjal perut pada jam-jam krusial.
Kadar gula sering menurun menjelang jam makan siang sekitar pukul 09.00 - 12.00. Lalu, menjelang makan malam sekitar pukul 16.00, pada saat itu perut sedang kosong-kosongnya.
Oleh sebab itu, jika Anda tidak sempat menyantap makan siang, tubuh masih mendapat asupan nutrisi dari camilan atau snack cadangan. Lantas snack apa yang cocok untuk mengganjal perut?
"Karbohidrat itu bisa menaikkan kadar gula dengan cepat, tapi turunnya juga cepat antara 2-3 jam. Yang direkomendasikan itu protein dan serat karena bisa bertahan sampai 6 jam. Proses pencernaannya juga lebih lama, sehingga gula darah akan lebih lama bertahan di dalam darah. Jadi kita gak cepat emosi juga," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: