Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Kasih Ancaman, China Cuma Berharap. . . .

Trump Kasih Ancaman, China Cuma Berharap. . . . Kredit Foto: Foto/Reuters
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perang dagang yang berkepanjangan diakui telah membuat roda perekonomian dunia melambat, tidak terkecuali bagi AS dan China. Oleh karena itu, China berharap bahwa AS dapat segera menyudahi perang dagang dan mencapai kesepakatan dengan Negara Tirai Bambu itu. 

Melansir dari Reuters, Wakil Perdana Menteri Perdagangan China, Wang Shouwen, mengungkapkan bahwa pihaknya berharap sengketa perang dagang dapat diselesaikan dengan sikap tenang dan rasional, baik oleh AS maupun China. 

Baca Juga: Trump Mau Dilengser, Gimana dengan Tensi Perang Dagang? Begini Kata Ekonom Bank Mandiri . . . .

Sebagaimana diketahui, eskalasi perang dagang kembali memuncak tatkala kedua negara denganekonomi terbesar di dunia itu saling menerapkan kenaikan tarif impor sehingga turut mengguncang geliat perekonomian secara global.

Beberapa kali pertemuan pun diselenggarakan guna menegosiasikan kesepakatan dagang untuk menyudahi konflik tersebut. Adapun negosiasi kembali akan digelar pada 10-11 Oktober 2019 mendatang di Washington. 

Baca Juga: Trump: Jika Saya Dilengserkan, Pasar Saham Ambruk

Wang menyebut, Wakil Perdana Menteri China, Liu He akan menyambangi AS selama sepekan usai libur nasional China yang akan berakhir pada 07/10/2019 mendatang. 

"Kami percaya, (damai dagang) ini akan bermanfaat bagi rakyat dan dunia," jelas Wang. 

Di sisi lain, Donald Trump justru dikatakan tengah mempertimbangkan taktik tekanan keuangan baru yang radikal terhadap China, termasuk kemungkinan penghapusan perusahaan-perusahaan China dari bursa saham AS. Hal itu diklaim menjadi ancaman AS untuk membatasi investasi AS ke perusahaan-perusahaan China.

Baca Juga: Mr. Trump Sudah Bertitah, Damai Dagang dengan China Makin Cerah

Merespons hal itu, Wang menyatakan bahwa China akan tetap membuka lebih banyak sektor ekonomi bagi investor asing. Begitu pun juga untuk kebijakan perlindungan hak-hak perusahaan asing yang dipastikan tidak akan berubah. 

"Kami akan melakukan langkah lebih lanjut untuk mendukung pembukaan akses keuangan di dua belah pihak untuk terus mendorong institusi keyangan berinvestasi di pasar keuangan domestik, untuk mendukung daya kompetisi dan dinamika pasar keuangan domestik," tegas China. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: