Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ladang Cuan Investor di Selasa Siang: BRI, SMGR, BTPS, dan BCA

Ladang Cuan Investor di Selasa Siang: BRI, SMGR, BTPS, dan BCA Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Aksi profit taking masih marak dilakukan investor hingga perdagangan Selasa (01/10/2019). Jeda siang ini, asing dan domestik membukukan net sell masing-masing senilai Rp49,22 miliar dan Rp137,13 miliar.

Baca Juga: Huft! Demo Tak Berkesudahan, Rupiah Kena Getahnya!

Adapun saham-saham yang menjadi ladang cuan investor dari aksi jual tersebut di antaranya adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Bank Tabungan pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Berikut adalah rangkuman perdagangan saham-saham tersebut.

1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Saham BRI menduduki posisi teratas sebagai saham dengan net sell paling tinggi, yakni mencapai Rp66,5 miliar. Dengan keuntungan jual tersebut, harga saham BRI kini terkoreksi 0,24% ke level Rp4.110 per saham. 

Baca Juga: Good Job! BRI Resmi Jadi Majikan Baru Perusahaan. . . .

Dalam setengah hari perdagangan ini, saham BRI bergerak dalam jangkauan range dari level Rp4.070 per saham hingga Rp4.130 per saham. Sejumlah 29,55 juta saham BRI diperdagangkan sebanyak 4.465 kali transaksi dengan capaian nilai transaksi sebesar Rp121,31 miliar. 

Asal tahu saja, perbankan yang dipimpin oleh Sunarso ini baru saja menandatangani kontrak kerja sama dengan PT Pegadaian berupa penerbitan kartu kredit BRI co Branding Pegadaian. Kerja sama tersebut dilakukan guna mendukung peningkatakan bisnis, pelayanan, efisiensi, serta efektivitas operasional bisnis bagi kedua pihak.

2. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR)

Saham kedua dengan capaian net sell tertinggi, yakni SMGR. Siang ini, asing tercatat mengantongi cuan hasil jual saham SMGR senilai Rp17,7 miliar. Alhasil, koreksi saham pun tak terhindarkan, yakni mencapai minus 3,03% ke level Rp11.200 per saham. 

Saham SMGR ditransaksikan sebanyak 3,69 juta saham dengan frekuensi 2.092 kali transaksi. Adapun nilai transaksi yang dihimpun sejauh ini mencapai Rp41,44 miliar. 

Baca Juga: Ganti Baju, SBI Ubah Nama Holcim Jadi Dynamix

Kabar terbaru dari emiten ini ialah, penggantian merek dagang atas produk semen milik PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) dari merek Holcim menjadi Dynamix. Adapun SMCB merupakan perusahaan yang diakuisisi oleh SMGR pada Januari 2019 lalu, di mana SMCB sebelumnya bernama PT Holcim Indonesia.

3. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS)

Saham ketiga dengan capaian net sell tertinggi diduduki oleh saham BTPS dengan catatan nilai jual bersih sebesar Rp11,6 miliar. Akibat tekanan jual itu, saham BTPS terkoreksi cukup dalam hingga 5,15% menjadi Rp3.130 per saham.

Baca Juga: BTPN Syariah Angkat Yenny Lim Jadi Komisaris

Sejumlah 23,47 juta saham BTPS diperdagangkan dengan frekuensi 3.615 kali transaksi dan nilai transaksinya mencapai Rp74,15 miliar. Jangkauan gerak saham BTPS terpantau mulai dari level Rp3.130 per saham hingga Rp3.310 per saham. 

Sebagai catatan, pada awal September lalu, BTPS resmi mempunyai komisaris baru, yakni Yenny Lim. Pengangkatan pria yang juga menjadi Deputy Head of Finance di PT Bank BTPN Tbk (BTPN) itu sebagai komisaris BTPS diresmikan pada RUPSLB BTPS Senin (02/09/2019).

4. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Saham berikutnya yang menjadi ladang cuan investor ialah saham BCA. Dari berjualan saham blue chip ini, investor mampu meraup keuntungan (net sell) mencapai Rp11,1 miliar. Atas tekanan jual tersebut, saham BCA pun terkoreksi hingga 0,33% ke level Rp30.250 per saham. 

Pergerakan saham BCA siang ini berada pada jangkauan level dari Rp30.050 per saham hingga Rp30.325 per saham. Sejumlah 2,44 juta saham diperdagangkan dengan frekuensi 2.090 kali transaksi dan nilai transaksinya mencapai Rp73,79 miliar. 

Baca Juga: Investor Borong Saham Blue Chip: BCA, Telkom, Astra, dan Gudang Garam

Sebagai informasi, beberapa waktu lalu, BCA dikabarkan telah mengalihkan piutang miliknya dalam PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) kepada perusahaan asal Singapura, MC International Ventures Pte.Ltd. Adapun hingga Juni 2019, TAXI tercatat menanggung beban utang perbankan berupa kredit investasi senilai Rp295,17 miliar. Adapun pada tahun 2010 silam, TAXI menerima pembiayaan dari perbankan dengan total mencapai Rp1,i83 triliun. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: