Ekosistem Digital: Cara Perusahaan Menangkan Pertarungan Bisnis
Hal inilah yang menjadi titik balik bagi para pemain lama di dunia offline, sebab yang membedakan antara pemain lama offline dengan pemain baru berbasis online adalah akses data ini.
Berkat bisa mengakses begitu banyak dan beragam data itu, sekarang perusahaan petahana memiliki kemampuan untuk menciptakan produk-produk yang memiliki nilai tambah serta membangun kemitraan lintas industri yang berbeda-beda. Dengan demikian, tercipta model ekosistem baru dari para petahana yang tadinya hanya menjalankan bisnis mereka secara offline.
Sebelum 1980, tak sampai 25 persen korporasi industri besar yang masuk dalam Fortune 500 melakukan semua penjualan yang didefinisikan secara luas. Contohnya, ITT. Industri manufaktur ini pada 1960-1970an telah mengakuisisi sebanyak 275 perusahaan dari berbagai sektor industri.
Dengan skala yang begitu besar, akibatnya utang perusahaan meningkat. Laba dan nilai saham juga turun. ITT kemudian membuang model bisnis konglomerasinya dan menjadi perusahaan yang mengkhususkan diri hanya memproduksi komponen-komponen untuk pasar kedirgantaraan, transportasi, dan energi.
Begitu pula Tencent. Perusahaan asal China yang tadinya hanya bergerak di sektor layanan gaming and entertainment, sekarang menjadi perusahaan yang berhasil mengembangkan ekosistem pembayaran, layanan online to offline (O2O), belanja, dan masih banyak lagi lewat aplikasi WeChat-nya.
Digital McKinsey Insights dalam publikasinya pada 2018, Winning in Digital Ecosystems, menyebutkan bahwa digitalisasi menyebabkan terjadinya perombakan radikal yang melampaui batas-batas industri tradisional.
Dunia ekosistem digital akan menjadi model yang sangat berfokus ke pelanggan, di mana pengguna dapat menikmati pengalaman dari ujung ke ujung. Ekosistem akan terdiri dari beragam pemain yang menyediakan solusi multi-industri yang diakses secara digital.
Hubungan ekosistem ini pada gilirannya akan memungkinkan perusahaan memenuhi harapan pelanggan dengan lebih baik. Internet, kekuatan analisis data mutakhir, dan kematangan kecerdasan buatan (AI) membuat konsumen mendapatkan solusi terbaik, yang disampaikan hanya dalam hitungan milidetik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: