Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementan: Kemarau Tak Halangi Upaya Pacu Produksi Padi

Kementan: Kemarau Tak Halangi Upaya Pacu Produksi Padi Kredit Foto: Kementan

"Semua disediakan Ditjen Tanaman Pangan dan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian berdasarkan usulan dari masing-masing wilayah yang terdampak. Ada pompa 1.800 unit, sumur 200 unit, dan selang 50 ribu meter yang siap salur ke kabupaten yang terdampak yang sudah mengusulkan di Agustus dan September ini," sebut Bambang.

Lebih lanjut Bambang mengatakan, khusus traktor 2019, Direktorat Jenderal PSP telah menyalurkan sekitar 8.568 unit traktor roda dua dan 953 unit traktor roda empat. Begitu pula pompa air tahun ini ada sekitar 6.035 pompa air yang sudah dan siap disalurkan tahun ini. Kalau dihitung, total dari 2014 sampai 2019 sudah ada 250 ribu traktor dan pompa air yang disalurkan untuk petani.

Tidak hanya itu, lanjutnya, Kementan juga mencanangkan program Gerakan Percepatan Olah Tanah Tanam di Musim Kemarau (GPOT). Ada 15 provinsi dengan target total luas 590 ribu hektare yang melaksanakan gerakan ini.

Baca Juga: Ini Strategi Kementan Atasi Hama Penggerek Batang Padi

"Kami beri bantuan benih dan herbisida untuk petani. Tujuannya agar mereka tetap menanam meskipun kemarau. Kita ubah mindset bahwa kemarau bukan halangan untuk menanam," kata Bambang.

Untuk memacunya, Bambang menjelaskan, Kementan menawarkan gerakan percepatan gogo sawah bagi yang minimal melakukan di lahan seluas 100 hektare. Kementan memfalitasi bantuan bahan bakar minyak (BBM) untuk olah tanah dan bantuan transportasi untuk operator alsintan. Apa yang dilakukan Kementan selama ini tentunya lewat kerja sama dengan berbagai pihak.

"Kami senantiasa koordinasi dengan Kementerian PUPR, BNPB, BMKG, Perum Jasa Tirta, Jasindo, Kemendes, dan TNI bersama-sama Babinsa dan penyuluh mendirikan posko kekeringan, memberi solusi mengatasi kekeringan dan menyalurkan berbagai bantuan. Hasilnya, luas tanam dapat dipertahankan 1 juta hektare per bulan," jelasnya.

"Prinsip kami adalah terus memotivasi petani bahwa tiada hari tanpa tanam dan panen, sehingga stok beras melimpah sepanjang waktu dan tidak ada lagi cerita stok kurang karena musim paceklik," tambah Bambang.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: