Lebih lanjut, ia mengatakan Presiden Jokowi bukan pemimpin yang antikritik dengan menjadikan para buzzer media sosial sebagai tameng citranya.
"Kita tidak ada alergi terhadap kritik, enggak. Tapi ya tadi itu harus bisa membedakan antara kritik dengan penghinaan. Kalau sepanjang kritik oke-oke saja, biasa," jelasnya.
Ia pun menerangkan bahwa Presiden Jokowi telah mengagendakan pertemuannya denga para pendukung fanatiknya tersebut agar tak membuat situasi politik menjadi panas lewat dunia maya.
"Melalui top leadernya. Kan setiap komunitas ada pimpinannya, kita juga sering diskusi bagaimana membawa suasana ini menjadi baik," tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait: