Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Situasi di Ekuador Darurat, Unjuk Rasa Berakhir Bentrok di Beberapa Wilayah

Situasi di Ekuador Darurat, Unjuk Rasa Berakhir Bentrok di Beberapa Wilayah Kredit Foto: Foto/Istimewa
Warta Ekonomi, Quito, Ekuador -

Presiden Ekuador Lenin Moreno menjelaskan situasi darurat saat bentrokan antara pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian pecah. Insiden unjuk rasa berlangsung di Ekuador usai pemerintah mencabut subsidi bahan bakar sebagai bagian dari paket reformasi fiskal senilai USD2 miliar.

 

Para pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah polisi dan mendirikan barikade yang terbakar. Pihak kepolisian merespons dengan menggunakan gas air mata dalam kerusuhan terburuk selama bertahun-tahun di negara Andean yang memproduksi minyak itu.

 

Para institusi pemerintah menyebutkan penghapusan subsidi bahan bakar itu diperlukan untuk mengangkat kesulitan ekonomi dan menghentikan penyelundupan. Moreno mengatakan kepada wartawan bahwa subsidi yang sesat dan sangat mahal, yang berlaku selama 40 tahun, telah mendistorsi ekonomi dan aksi protes tidak akan diizinkan untuk melumpuhkan Ekuador.

 

Baca Juga: Dari Tiongkok Hingga Ekuador, Kementan Dorong Kab Banyumas Maksimalkan Ekspor

 

"Untuk memastikan keamanan warga negara dan menghindari kekacauan, saya telah memerintahkan keadaan darurat nasional," terang presiden tentang tindakan yang menangguhkan beberapa hak dan memberdayakan militer untuk menjaga ketertiban.

 

"Saya memiliki keberanian untuk membuat keputusan yang tepat untuk bangsa ini," ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (4/10/2019).

 

Berlakunya pemotongan subsidi bahan bakar pada Kamis waktu setempat, pengemudi taksi, bus dan truk memblokir beberapa jalan sejak pagi di Ibu Kota dataran tinggi Quito dan Guayaquil di pantai Pasifik.

 

Para kelompok pribumi, pelajar, dan serikat pekerja bergabung dalam aksi ini, menghalangi jalan dengan batu dan membakar ban.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: