Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane meminta Polri untuk mewaspadai manuver kelompok-kelompok yang mencoba menggagalkan pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) 20 Oktober mendatang.
Menurutnya, setidaknya ada tiga kelompok yang bermain dengan kamuflase ke dalam aksi-aksi unjuk rasa untuk menolak RUU KUHP dan RUU KPK.
“Dari penelusuran IPW kelompok-kelompok ini akan memperalat oknum mahasiswa dan kalangan preman dalam menggulirkan aksinya,” katanya kepada wartawan, Senin (7/10/2019).
Baca Juga: Masyarakat Yakin Demo Mahasiswa Bukan Untuk Gagalkan Pelantikan
Baca Juga: Dituding Turun ke Jalan untuk Gagalkan Pelantikan Jokowi, Jawaban Mahasiswa Berkelas
Lanjutnya, ia menjelaskan, ketiga kelompok ini terdiri dari koalisi kelompok radikal keagamaan dan koalisi kelompok sekuler yang tidak puas dengan pemerintahan Jokowi karena kepentingannya tidak terakomodir.
"Meskipun IPW berkeyakinan manuver ketiga kelompok itu tidak akan menuai hasil, tapi jajaran kepolisian tetap perlu mencermatinya agar aksi yang dikamuflase ketiga kelompok itu tidak menimbulkan kekacauan dan kerusakan di ibu kota Jakarta,” jelasnya.
Tambahnya, ia mengatakan Polri perlu meminta tambahan dukungan dari personil TNI dalam mengamankan pelantikan Jokowi sebagai presiden. Sebab, saat ini konsentrasi Korps Bhayangkara terbela akibat gejolak di Papua.
“Penempatan personil menjadi terbelah antara mengamankan Papua dan berkonsentrasi mengantisipasi keamanan situasi ibukota Jakarta,” sarannya.
Selain itu, ia mengatakan intelejen kepolisian perlu memantau kantong-kantong radikalisme di seputar Jabodetabek, bahkan menciduk penyandang dana aksi demo.
“Polri harus berani bersikap tegas demi menjaga keamanan masyarakat luas dan sikap tegas Polri itu pasti akan didukung masyarakat luas,” tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil