Rusia Janji Kembangkan Sektor Energi Kuba yang Dicekik Blokade AS
"Moskow berencana untuk bekerja sama dengan Havana dalam energi nuklir serta ingin membantu mengembangkan sumber daya minyak dan gas Kuba," kata seorang pejabat pemerintah ketika PM Dmitry Medvedev mengunjungi negara itu untuk pertama kalinya dalam 11 tahun terakhir.
Kepala Pemerintah Rusia memulai perjalanan dua hari ke Kuba pada hari Kamis di tengah meningkatnya ketegangan antara Washington dan Havana. Medvedev mengatakan bahwa baik Rusia maupun Kuba berada di bawah tekanan Barat, untuk menyerang AS karena berusaha menciptakan "atmosfer beracun" dan "blokade energi" pulau itu.
Baca Juga: Sepakat! Rusia Segera Kirim Senjata ke Irak
"Tapi pengalaman Kuba menentang blokade selama hampir 60 tahun menunjukkan bahwa kebijakan ini akan gagal," kata Perdana Menteri Rusia. Menurut Wakil Kepala Staf Rusia, Sergey Prikhodko, Rusia memiliki hubungan kerja sama yang erat dengan Kuba di sektor energi dan ekspor minyak dari tahun ke tahun meningkat hampir empat kali lipat pada paruh pertama 2019.
Moskow siap untuk meningkatkan upaya mengurangi ketergantungan impor Havana dan meningkatkan keamanan energi ketika kementerian energi kedua negara menandatangani peta jalan bagi partisipasi perusahaan-perusahaan Rusia dalam program untuk mengembangkan sektor energi Kuba. Moskow juga siap membantu pengembangan energi nuklir di pulau itu jika pemerintah Kuba memutuskan untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir. Sementara itu, kedua pihak juga bekerja pada cara-cara lain yang memungkinkan untuk menggunakan teknologi bertenaga nuklir.
"Saat ini, kami sedang mendiskusikan berbagai penggunaan atom damai yang disebut sebagai non-energi. Lebih khusus, kami sedang membahas penggunaan teknologi nuklir dalam kedokteran dan pertanian," terang Prikhodko.
Dalam upaya untuk menghidupkan kembali sektor energi Kuba, Rusia berencana untuk berinvestasi hingga €700 juta (US$769 juta) untuk merombak 10 unit pembangkit listrik di tiga pembangkit listrik termal di Kuba. Pejabat itu juga mengatakan bahwa modal pinjaman akan tertarik untuk mengimplementasikan proyek tersebut. Inter RAO Rusia-Ekspor dan perusahaan listrik negara Kuba Energoimport telah menyetujui roadmap proyek dan diharapkan untuk menandatangani kontrak tahun depan.
Medvedev menjadi pejabat tertinggi di Rusia yang mengunjungi Kuba sejak 2014 ketika Presiden Vladimir Putin mengunjungi negara itu. Terakhir kali Medvedev sendiri mengunjungi Kuba adalah pada 2008 ketika ia menjadi Presiden Rusia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum