Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jepang Diguncang Topan Hagibis dan Gempa 5,7 Magnitudo

Jepang Diguncang Topan Hagibis dan Gempa 5,7 Magnitudo Sebuah daerah perumahan tergenang banjir di Ise, Prefektur Mie, Jepang tengah, menjelang kedatangan Topan Hagibis, dalam foto yang diambil oleh Kyodo, Sabtu (12/10/2019). | Kredit Foto: Kyodo/via Reuters
Warta Ekonomi, Tokyo -

Gempa berkekuatan 5,7 skala richter (SR) mengguncang pulau utama Jepang saat Topan Hagibis, salah satu badai terkuat dalam beberapa dasawarsa, terus membuat kehancuran di seluruh wilayah tengah negara itu.

Gempa ini masuk dalam skala 4 dari 7 pada skala intensitas Jepang, dengan pusat gempa terletak di Samudera Pasifik di Prefektur Chiba, dekat dengan kota-kota besar seperti Tokyo dan Shizuoka di pantai selatan Pulau Honshu. Tidak ada peringatan tsunami.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengkonfirmasi gempa tersebut, mengatakan bahwa gempa itu melanda pada pukul 06.22 sore waktu setempat pada kedalaman 80 km di wilayah Chiba-ken.

Baca Juga: Topan Hagibis, Topan Berbahaya yang Menerjang Wilayah Shizuoka-Jepang

Gempa itu terasa di seluruh ibu kota, membuat bangunan bergetar di tengah kondisi berbahaya yang disebabkan oleh Topan Hagibis seperti dikutip dari Independent, Sabtu (12/10/2019).

Sementara itu Topan Hagibis terus bergerak maju di jalur utara di selatan Pulau Honshu. Topan ini diprediksi akan menghantam Tokyo dan wilayah Kanto, yang akan mengalami hujan dan angin yang memecahkan rekor. Badai itu mendarat pada Sabtu malam, setelah sebelumnya skalanya diturunkan menjadi "kuat," tingkat JMA untuk topan tepat di atas badai tropis yang parah.

Lebih dari lima juta saran evakuasi sejauh ini telah diperintahkan di pantai selatan Honshu, dengan penduduk berlindung di pusat-pusat krisis di tengah meningkatnya tingkat banjir dan angin kencang yang telah menewaskan satu orang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: