Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Paman Sam Mau Berhenti Boikot Huawei, Benar Enggak Nih?

Paman Sam Mau Berhenti Boikot Huawei, Benar Enggak Nih? Kredit Foto: Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian
Warta Ekonomi, Surakarta -

Raksasa teknologi China, Huawei berpeluang segera terhubung kembali dengan sejulah pemasok Amerika Serikat (AS), menurut laporan New York Times awal pekan ini.

Sebelumnya, Huawei masuk ke dalam Daftar Hitam milik Departemen Perdagangan AS sejak Mei lalu. Hal itu membuat Huawei tak bisa memperoleh komponen dan perangkat lunak dari perusahaan-perusahaan AS, padahal mereka menggeontorkan US$11 miliar untuk pasokan peralatan berbasis di AS. 

“Pada pertemuan minggu lalu, Presiden AS, Donald Trump memerintahkan para pejabat untuk memberikan lampu hijau kepada beberapa perusahaan AS untuk mulai mengirim pasokan ke Huawei,” begitu bunyi laporan Times, dikutip dari Phone Arena, Senin (14/10/2019).

Baca Juga: Komisi Eropa Curigai Komponen 5G Impor, Sindir Huawei?

Agaknya, hal itu berpotensi tak berujung baik. Mengapa? Pada akhir Juni lalu, Trump sesumbar mengatakan, perusahaan AS dapat kembali berbisnis dengan Huawei, sedangkan China akan membeli produk pertanian dari AS.

Nyatanya, kedua hal itu tak terjadi. Departemen Perdagangan AS menenetukan jatah lisensi bagi perusahaan-perusahaan AS yang ingin kembali memasok komponen ke Huawei.

AS menganggap Huawei sebagai ancaman keamanan nasional karena undang-undang di China memungkinkan pemerintah memaksa perusahaan mengumpulkan intelijen. Hal itu membuat banyak orang berspekulasi, ponsel dan peralatan jaringan Huawei memiliki pintu belakang yang akan mengirim informasi tentang perusahaan dan konsumen AS ke pemerintah China. Huawei telah membantahnya.

Awalnya, Huawei memperkirakan akan mengirim 300 juta ponsel untuk menyalip Samsung dan Apple pada akhir tahun ini. Namun, tanpa Android, penjualan perangkat Huawei di luar China diprediksi akan menurun.

Pada paruh pertama 2019, Huawei mengirim 118 juta unit, naik 24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sayangnya, di paruh kedua ini, Huawei agaknya masih harus puas berada di belakang Samsung dan Apple.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: