Mau Imbal Hasil yang Sangat Menguntungan? Coba Jadi Entrepreneur Bidang Ini!
Dia menuturkan, bisnis di bidang properti masih menghadapi berbagai tantangan seperti backlog dan kapasitas penyediaan rumah, namun masih banyak potensi yang dapat dikembangkan untuk memperluas potensi bisnis.
Adapun tantangan sekaligus peluang di sektor properti, yakni angka backlog yang masih cukup besar sekitar 11,4 juta rumah yang menunggu untuk segera diselesaikan. Penyelesaian backlog perumahan, lanjut Yossi, diharapkan bisa memiliki multiplier effect terhadap 136 subsektor industri yang berujung pada pertumbuhan PDB.
Selain itu, masih ada gap antara kebutuhan rumah baru yakni sekitar 800.000 unit per tahun dengan kapasitas bangun pengembang yang hanya 250.000-400.000 unit per tahun.
Baca Juga: Perlahan, 'Entrepreneur' Tergerus 'Social Enterprise', Apa Itu?
Yossi menambahkan, dukungan pemerintah baik dari kementerian maupun regulator untuk mendorong sektor properti sangat besar. Tumbuhnya kelas menengah di Indonesia juga merupakan peluang karena mereka memiliki potensi ekonomi yang besar.
"Rasio Mortgage to GDP Indonesia baru 2,9%, berarti masih banyak ruang bisnis perumahan yang bisa dikembangkan," papar Yossi.
Pada kesempatan yang sama, ekonom Indef Bhima Yudisthira menuturkan, untuk menjadi pengusaha yang sukses, mahasiswa perlu melakukan riset pasar. Hal ini agar mereka memahami peluang kebutuhan konsumen, bisa berkolaborasi dengan keahlian yang beragam serta membentuk tim yang solid. "Dan pelajari kegagalan dari startup-startup sebelumnya," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti
Tag Terkait: