Tak Ingin Kecolongan Lagi, Agensi Korsel Perketat Penjagaan Para Idol
Setelah kepergian Sulli, Asosiasi Manajemen Hiburan Korea (CEMA) telah mengeluarkan pernyataan yang mengungkap bahwa pihaknya berencana untuk mengambil tindakan keras untuk “memberantas kekerasan siber.”
“Kami menyatakan belasungkawa terdalam kami atas kematian Sulli, dan semoga ia beristirahat dengan tenang,” kata pihak CEMA seperti dilansir Soompi.
“Kami mengungkapkan sikap kami di bawah ini sehubungan dengan rencana kami untuk mencegah artis terluka. CEMA adalah organisasi yang berada di garis depan dalam kemajuan bisnis hiburan Korea dan sedang berupaya menuju kemajuan yang sehat dan sistematis dan pendirian bisnis semacam itu, serta perlindungan karyawan dan artis sehingga budaya populer kita dapat berakar tegak lurus,” tambahnya.
Baca Juga: Masih Berkabung Atas Kepergian Sulli, Sejumlah Selebritas K-Pop Ungkap Kesedihan Lewat Unggahan
Dijelaskannya, serangan verbal anonim dan desas-desus jahat terus meningkat hingga menjadi masalah sosial yang serius dan CEMA tidak akan lagi berdiri ketika teror dunia maya dalam bentuk komentar jahat melampaui apa yang dapat diterima orang sebagai tokoh publik dan mulai menginjak-injak martabat orang dan melukai teman dan orang yang mereka cintai.
“Kami mengumumkan bahwa kami akan mengambil tindakan. Pada Juni 2016, CEMA bergandengan tangan dengan Korea Creative Content Agency (KOCCA) dan para seniman di perusahaan-perusahaan terafiliasi untuk kampanye mempromosikan bahasa sehat di internet. Sayangnya, meskipun kami memulai gerakan untuk mengirim komentar positif, pemerintah tidak dapat mempertahankan ini, dan kami menyesal bahwa kampanye berakhir sebagai satu peristiwa. Organisasi kami telah menghadapi peristiwa malang di sekitar Sulli, seorang seniman di perusahaan anggota kami SM Entertainment,” tulisnya.
“Kami tidak akan lagi berpangku tangan, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk memberantas kekerasan cyber dan komentator jahat. Seperti yang telah dilakukan oleh korban lain di masa lalu, kami akan menanggapi penyebaran desas-desus dan komentar jahat dan kejahatan para komentator dengan sangat serius, dan kami tidak akan lagi mengabaikan masalah ini,” sambungnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: