Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengaruh Penggunaan Brand Ambassador Kpop Idol, Angkanya Tidak Main Main Boss...

Pengaruh Penggunaan Brand Ambassador Kpop Idol, Angkanya Tidak Main Main Boss... Kredit Foto: Instagram
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seiring perkembangan teknologi digital, gelombang penggemar K-pop juga semakin melonjak. Pengaruh yang dimiliki oleh seorang K-pop idol juga tidak main main. Memiliki penggemar internasional dan dikenal secara global membuat para perusahaan, hingga berbagai macam produk menggunakan jasa dan fluence mereka untuk meningkatkan keuntungan, salah satunya para pemain platform digital E-commerce di Indonesia.

Melansir dari iPrice, pengunjung website Tokopedia pada trimester 2020 menyentuh angka 84 jutaan perbulan dengan total peningkatan sebanyak 25% sejak awal tahun 2020. Berdasarkan Peta Persaingan E-commerce Indonesia, pertumbuhan total pengunjung website Tokopedia meningkat 40% jika dibandingkan Q3 2019. Pada Q3 2019 rataan pengunjung bulanannya hanya mencapai angka 60 jutaan perbulan.

Baca Juga: William Tanuwijaya Tegaskan Tokopedia Berbeda dengan Amazon, Ternyata Ini Pembedanya!

Setelahnya, mengutip dari Katadata.co.id, CEO Tokopedia, Wiliam Tanuwidjaja pernah mengungkapkan angka yang fantastis ketika menggunakan K-pop idol yaitu BTS dan BlackPink sebagai Brand Ambassador (BA) mereka pada Januari 2021. Tercatat kunjungan ke platform Tokopedia lebih 100 juta orang Indonesia mengunjungi platform Tokopedia setiap bulannya.

Berdasarkan data Similiarweb, jumlah kunjungan ke platform di Tokopedia selama Januari hingga Maret berturut-turut yakni 138 juta, 126 juta, dan 141 juta. Sedangkan Shopee 131 juta, 121 juta, dan 130 juta.

Pakar pemasaran dan Managing Partner Investure, Yuswohady mengatakan upaya yang dilakukan oleh E-commerce raksasa tersebut ketika menggunakan Brand Ambassador K-pop idol memiliki tujuan untuk membangun kesadaran (Build Awareness) terhadap perusahaan serta produk yang ditawarkan.

“Melalui penggunaan Brand Ambassador mereka menciptakan build awareness tersebut untuk mencari reach atau jangkauan pelanggan yang lebih luas. K-pop idol kan punya massa sebenarnya, misalnya BTS, BlackPink itu kan punya massa yang besar. Jadi reach yang bisa dicapai juga besar dan luas,” kata Yuswohady saat diwawancarai Warta Ekonomi.

Ia juga mengatakan melalui pemilihan Brand Ambassador K-pop idol para pemain E-commrce bisa mengenalkan platform digital mereka kepada sasaran yang lebih tepat.

“Dari sisi digital native, karena k-pop ini kan identik dengan orang orang muda, milenial serta digital native, jadi dengan mengambil k-pop sebagai BA adalah membentuk persepsi untuk anak milenial. Karena kan kalau kita membicarakan platform digital maka akan bertujuan untuk milenial bukan gen z atau babyboomers. Sehingga secara image, persepsi dan identity kena di hati anak milenial,” tambahnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Alfi Dinilhaq

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: