Soal Penarikan Tentara AS dari Suriah, Donald Trump Sebut Partai Demokrat. . .
Presiden Donald Trump membela penarikan tentara Amerika Serikat dari Suriah. Hal tersebut dilakukan dalam pidato kampanye pada hari Kamis. Trump mengecam Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika, Nancy Pelosi dan politisi Partai Demokrat lainnya yang mengkritik keputusannya dan berusaha memakzulkan presiden.
"Semakin Amerika mencapai (prestasi), semakin penuh kebencian dan kemarahan para Demokrat yang gila ini. Mereka gila. Mereka gila," terang Trump di American Airlines Center di pusat kota Dallas.
Pelosi diketahui menuduh Trump mengalami "kehancuran" setelah keluar dari pertemuan Gedung Putih pada hari Rabu di mana Trump menyebutnya "politisi kelas tiga".
Baca Juga: Rusia Mau Bawa Robot ke Bulan, Media Amerika Serikat Malah Remehkan
Dia dan para pemimpin Partai Demokrat lainnya mengeluh tentang keputusan Trump untuk menarik pasukan AS dari Suriah timur laut dan mengizinkan Turki untuk menyerang Kurdi yang menjadi sekutu Amerika di wilayah itu.
"Nancy yang gila. Nancy yang gila itu, dia gila," kata Trump merujuk pada Nancy Pelosi, seperti dikutip Reuters, Jumat (18/10/2019).
Trump sedang menghadapi serangan balasan dari sekutu-sekutu Republik-nya sendiri di Kongres atas penarikan pasukan Amerika dari Suriah. Tetapi, Trump menyebutkan pada hari Kamis bahwa gencatan senjata yang dinegosiasikan oleh Wakil Presiden Michael Pence dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan telah membantu meringankan krisis.
Dia menjelaskan kepada kerumunan pendukungnya di Dallas bahwa pendekatannya tidak konvensional, namun dia yakin itu berhasil. Jumlah korban tewas dalam invasi Turki di wilayah Suriah timur laut selama seminggu belum jelas.
"Tanpa menumpahkan setetes darah Amerika, tidak satu tetes darah Amerika, kita semua sepakat untuk jeda, atau gencatan senjata, di wilayah perbatasan Suriah," kata Trump.
"Terkadang Anda harus membiarkan mereka bertempur sebentar. Lalu orang-orang menyadari betapa sulitnya itu."
Baca Juga: Putranya Tewas Ditabrak Istri Intel AS, Pria Ini Tuntut Keadilan ke Donald Trump
Pelosi telah membuka penyelidikan impeachment di DPR AS tentang pengungkapan bahwa Trump menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki tuduhan yang tidak berdasar terhadap mantan Wakil Presiden Joe Biden—yang kini menjadi bakal calon presiden dari Partai Demokrat—dan putranya Hunter Biden, yang berada di dewan perusahaan gas Ukraina.
Trump menolak penyelidikan impeachment dan menganggapnya sebagai "perburuan penyihir". Dia mengatakan bahwa Demokrat sedang mencoba untuk membalikkan hasil pemilihan umum 2016.
"Yang dipertaruhkan dalam pertarungan ini adalah kelangsungan hidup demokrasi Amerika itu sendiri," katanya. "Itu yang mereka inginkan. Tapi kita tidak akan pernah membiarkan itu terjadi," ujar Trump.
Tak hanya itu, Trump akan meninjau bakal calon presiden dari Partai Demokrat yang berdebat di Ohio pada Selasa malam dan menuduh mereka berusaha memberi manfaat gratis bagi para migran, dengan mengatakan bahwa mereka akan benar-benar mengeluarkan "isi perut" Medicare.
"Mereka ingin memberi lebih banyak kepada orang asing ilegal daripada yang mereka lakukan pada warga Amerika," terangnya.
Penampilan Trump di Dallas dilakukan untuk menggalang basis inti pendukungnya di negara bagian yang ia sukai untuk menang dalam pemilihan presiden November 2020. Texas tidak memilih calon presiden dari Partai Demokrat sejak Jimmy Carter pada tahun 1976, namun peningkatan pemilih Demokrat di kota-kota besar seperti Austin dan Houston bisa membuatnya menjadi lebih dekat pada tahun 2020 daripada di masa lalu.
Trump juga akan kesulitan memenangkan pemilihan kembali jika ia kehilangan 38 suara pemilih Texas, mengejek para pakar yang mengatakan Texas dapat mengubah Demokrat dan mengatakan ia yakin ia akan memenangkan pemilu di negara bagian tersebut.
Trump mengakhiri hari yang panjang di Texas, di mana ia mengumpulkan USD5,5 juta untuk kampanye pemilu. Dia juga menghadiri dua acara Komite Nasional Partai Republik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: