Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Produk Perkebunan Indonesia Raup US$7,58 Juta

Produk Perkebunan Indonesia Raup US$7,58 Juta Kredit Foto: Kementerian Pertanian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Produk perkebunan dan rempah-rempah Indonesia berhasil meraup kontrak dagang melalui misi pembelian (buying mission) senilai US$7,58 juta dengan Jerman pada gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2019.

Kontrak dagang tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada hari kedua gelaran TEI 2019 di Indonesia Convention Exhibition Bumi Serpong Damai (ICE BSD), Tangerang, Banten, Kamis (17/10/2019).

"Nilai tersebut akan terus bertambah, mengingat terdapat beberapa transaksi yang berpeluang untuk direalisasikan dalam beberapa hari ke depan," ujar Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno.

Baca Juga: Misi Pembelian Hari Pertama TEI Bukukan US$392,4 Juta

Perusahaan asal Jerman dan pelaku usaha Indonesia yang menandatangani MoU, yaitu Indo Consult GmbH dengan Multi Rempah Sulawesi sebesar US$1,22 juta, Organic Food Indonesia (OFI) AR UG dengan PT Mega Inovasi Organik US$3,70 juta, Saffron Company UG dengan CV Pilar Anugrah Sejahtera US$556 ribu dan PT Griya Boga Mandiri sebesar US$480 ribu.

Selain itu, akan dilakukan penandatanganan MoU antara Living Puppets GmbH dengan PT Sunindo Adipersada dengan nilai kontrak US$1,67 juta pada Sabtu (19/10/2019).

Havas menyampaikan, pada gelaran TEI 2019, salah satu perusahaan asal Jerman, Tramaco GmbH berhasil meraih penghargaan Primaduta Award 2019 untuk kategori kelompok Pasar Ekspor Potensial-Produk Manufaktur.

Penghargaan ini diberikan berkat loyalitas perusahaan tersebut sebagai buyers bahan baku kimia dari Indonesia. Nilai transaksi pembelian perusahaan ini mencapai US$9,25 juta dengan peningkatan 2,27 persen per tahun dalam lima tahun terakhir.

Penghargaan Primaduta diserahkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla kepada Dubes RI untuk Jerman. Menurut Dubes Havas, terpilihnya Tramaco GmbH adalah bukti loyalitas dan bentuk kepercayaan pasar Jerman terhadap pemakaian produk Indonesia. Pembelian produk juga mencerminkan makin tingginya tren permintaan dan daya beli di pasar Jerman atas bahan baku kimia Indonesia yang telah memenuhi standar regulasi Jerman, maupun Uni Eropa.

Baca Juga: Saat Kuliner Indonesia Unjuk Gigi, Mau Genjot Capaian TEI 2019

"Keberhasilan tersebut tidak lepas dari jejaring kemitraan yang solid antara 16 eksportir Indonesia dan importir Jerman yang difasilitasi Kedutaan Besar RI Berlin dan Indonesian Trade Promotion Center Hamburg," katanya.

Havas juga menyampaikan dukungan atas kemitraan antara Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) dan Import Promotion Desk (IPD) Jerman. IPD Jerman merupakan institusi yang dibiayai Pemerintah Jerman dalam melakukan pembinaan kepada perusahaan Indonesia mempromosikan produk kayu ringan Indonesia.

Kemitraan ini diwujudkan dengan penandatanganan MoU kerja sama peningkatan ekspor produk kayu ringan pada 16 Oktober 2019. Kerja sama dilakukan dalam bentuk program jangka menengah untuk 2020 dan 2021 dengan fokus kegiatan pencarian produk (sourcing mission), misi pembelian, dan pameran sektor kayu ringan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: