Cile mendeklarasikan keadaan darurat, Sabtu (19/10/2019) karena adanya kerusuhan dan kekacauan. Sistem kereta metro mati, sementara para demonstran membakar gedung-gedung di kota. Apa penyebabnya?
Para demonstran yang berpakaian hitam memprotes kenaikan tarif transportasi publik dengan membakar beberapa stasiun metro.
"Mereka juga menjarah toko-toko, membakar satu bus umum dan mengganjal pintu-pintu putar di stasiun kereta saat komuter sedang padat pada Jumat (18/10) siang," papar saksi mata, media sosial dan tayangan televisi.
Baca Juga: Alami Cidera, Alexis Sanchez Batal Bela Timnas Cile
Presiden Cile, Sebastian Pinera mendeklarasikan keadaan darurat saat sirine berbunyi sepanjang malam di pusat kota. Kepolisian dan pemadam kebakaran bertindak cepat mengendalikan kebakaran dan kekacauan yang terjadi.
Pinera menyatakan akan menerapkan hukum darurat negara khusus untuk mengadili para pelaku yang bertanggung jawab atas kerusakan di pusat kota. Di sisi lain, dia menyatakan simpati pada mereka yang terkena dampak kenaikan tarif.
"Dalam beberapa hari, pemerintah akan menyeruka ndialog untuk mengatasi penderitaan mereka yang terkena dampak kenaikan tarif," ujar Pinera saat pidato yang disiarkan televisi nasional, dilansir Reuters.
Cile merupakan salah satu negara kaya di Amerika Latin tapi juga memiliki kesenjangan sosial tertinggi. Frustrasi akibat naiknya biaya hidup di Santiago menjadi isu politik dan memicu reformasi di semua bidang, mulai dari pajak dan aturan tenaga kerja hingga sistem pensiun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Tanayastri Dini Isna
Tag Terkait: