Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BreadTalk Beli FJM, Komisi Persaingan Singapura Setuju

BreadTalk Beli FJM, Komisi Persaingan Singapura Setuju Kredit Foto: Muhamad Ihsan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Komisi Persaingan dan Konsumen Singapura (CCCS) telah menyetujui kesepakatan yang diusulkan BreadTalk Group untuk membeli Food Junction Management (FJM) seharga US$$80 juta. Persaingan pasar di Singapura disebut tidak akan berkurang.

BreadTalk Group pada 2 September  lalu mengumumkan akan mengakuisisi FJM melalui anak perusahaannya, Topwin Investment Holding. Publik diundang untuk memberikan tanggapan terkait kesepakatan dengan CCCS antara 11 dan 24 September.

BreadTalk Group mengoperasikan food court di bawah merek Food Republic dan Food Opera di Singapura, Malaysia, China, Taiwan, Kamboja, dan Thailand. Pada 30 Juni tahun ini, BreadTalk Group mengoperasikan 14 food court di Singapura dan dua di Malaysia.

Baca Juga: Selamat! BreadTalk Jadi Majikan Baru Food Court Milik Lippo Group!

FJM dan anak perusahaannya yang sepenuhnya dimiliki Food Junction Singapore dan T&W Food Junction mengoperasikan food court dan outlet makanan dan minuman di Singapura dan Malaysia. Secara kolektif mereka menjalankan jaringan 12 food court di Singapura dan tiga di Malaysia. Tahun depan akan buka lagi satu di Johor Bahru.

CCCS mengatakan, Selasa (15/10/2019), sebagian besar pemangku kepentingan tidak mempermasalakan transaksi yang diusulkan. Namun, mereka khawatir, hal itu menyebabkan sewa lebih tinggi untuk vendor makanan pasca-merger, kualitas dan pilihan makanan lebih buruk, harga lebih tinggi di food court, dan operator food court yang dapat dipilih oleh pemilik dan vendor lebih sedikit.

Namun, CCCS menilai kekhawatiran tersebut akan terjadi. "Selain kehadiran banyak vendor makanan pihak ketiga yang bersaing, operator pusat perbelanjaan menekankan pada kemampuan operator food court untuk membedakan konsep food court, campuran makanan dan harga, terutama jika ada lebih dari satu tempat food court di mal," terang CCCS, dikutip rt.com.

"Operator pusat perbelanjaan juga mempertahankan kontrol yang cukup terhadap harga, kualitas, dan pilihan makanan yang tersedia untuk konsumen di food court mereka karena mereka berusaha menarik lebih banyak pelanggan ke mal. Karena itu, kekhawatiran ini tidak mungkin terwujud," tambahnya.

Pengawas kompetisi juga menemukan pangsa pasar gabungan dari pihak-pihak yang terlibat dalam kesepakatan akan tetap di bawah 20 persen pasca-merger, jauh lebih rendah daripada operator food court yang lebih besar seperti NTUC Kopitiam dan Koufu.

"Entitas yang bergabung mungkin bisa bersaing lebih baik dengan operator food court lainnya yang lebih besar pasca-merger," kata CCCS.

Menurut laporan Businesstimes, BreadTalk membeli FJM dari Food Junction Holdings, sebuah perusahaan yang 98,1 persen sahamnya dimiliki Auric Pasific Group Limited (APGL). Perusahaan investasi Singapura ini terlibat dalam bisnis berskala luas termasuk manufaktur makanan dan ritel, restoran, serta manajemen food court.

APGL dimiliki Lippo China Resources (LCR) sebesar 50,3 persen, di mana 74,99 persen dari itu dipegang oleh Lippo Limited. Sisanya 49,7 persen dari saham APGL dipegang taipan Stephen Riady, Direktur Eksekutif Lippo dan LCR yang juga menantu dari Andy Adhiwan. Kepemilikan tersebut melalui perusahaan-perusahaan mereka masing-masing. Riady juga merupakan ketua eksekutif dan pemegang kontrol atas pengembang properti OUE.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: