Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Israel Bakal Hapus Kurikulum tentang Palestina di Yerusalem

Israel Bakal Hapus Kurikulum tentang Palestina di Yerusalem Kredit Foto: (Foto: Reuters)
Warta Ekonomi, Kairo -

Ada sekitar 10.000 anak Palestina terancam belajar dengan banyak buku sekolah yang disimpangkan di Yerusalem yang diduduki. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Palestina, Basri Saleh pada Minggu.

 

Menurut laporan Arab48, saat pertemuan yang digelar di Kairo, Basri mengatakan bahwa pemerintah pendudukan Israel telah bekerja keras untuk memaksakan narasi Israel yang terdistorsi terkait dengan sejarah Palestina dan konflik dalam buku-buku sekolah.

 

Dia juga menuturkan bahwa pemerintah pendudukan Israel telah mengerahkan upaya untuk memaksakan kurikulum Israel di berbagai sekolah Palestina di Yerusalem yang diduduki.

 

Baca Juga: Menlu AS: Israel Diperbolehkan Serang Wilayah Suriah

 

"Yerusalem sedang menunggu upaya intensif dari kami," katanya dalam pertemuan itu sebagaimana dilansir Middle East Monitor, Selasa (22/10/2019). 

 

Dia menyarankan Liga Arab untuk mengatasi kebutuhan pendidikan mendesak warga Palestina di Yerusalem.

Basri juga menekankan pentingnya menghadapi "agresi Israel terus menerus" di Yerusalem, terutama agresi terhadap silabus pendidikan anak Palestina.

 

 

"Pendudukan Israel masih menargetkan sekolah, guru, dan siswa Palestina," katanya, mencatat bahwa banyak guru dan siswa Palestina telah ditahan dan dibunuh.

 

Dia juga menyebutkan pentingnya membantu mempertahankan UNRWA karena mencerminkan keberlanjutan masalah pengungsi. UNRWA adalah dana bantuan internasional untuk pengungsi Palestina.

 

Pada Oktober tahun lalu, Wali Kota Israel Israel, Nir Barkat, mengumumkan bahwa ia berencana untuk menghapus badan PBB untuk pengungsi Palestina itu dari Yerusalem Timur yang diduduki, dengan menuduhnya "beroperasi secara ilegal dan mempromosikan hasutan terhadap Israel".

 

Kota Yerusalem juga mengatakan sekolah-sekolah PBB, yang melayani sekitar 1.800 siswa, akan ditutup. Pemerintah kota tidak memberikan jadwal waktu khusus untuk penutupan tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: