Hadiri Kenaikan Tahta Kaisar Jepang, Rodrigo Duterte Mendadak Alami Sakit. . .
Presiden Filipina Rodrigo Duterte terpaksa harus mempersingkat kunjungannya di upacara kenaikan takhta Kaisar Jepang Naruhito pada Selasa, 22 Oktober setelah mengalami “sakit yang tidak tertahankan” di punggung bagian bawahnya. Kondisi tersebut dilaporkan usai Duetrte mengalami kecelakaan sepeda motor pekan lalu.
Kesehatan Duarte dan ketidakhadirannya dari sorotan publik sering menjadi subjek spekulasi yang kuat. Para pengkritiknya menuding pemerintahan Filipina tidak mengungkapkan secara jujur seperti apa kondisi kesehatan Duterte. Duterte terjatuh dari motor di halaman istana pekan lalu, mengakibatkan ia menderita nyeri pinggul, memar ringan dan lecet pada siku dan lututnya.
Dia memakai tongkat berjalan saat menghadiri upacara kenaikan takhta Kaisar Naruhito di Tokyo pada Selasa. Namun, Juru Bicara Salvador Panelo mengatakan bahwa Duterte melewatkan jamuan untuk kembali ke rumah dan menemui ahli sarafnya.
Baca Juga: Pakai Sepeda Motor, Presiden Filipina Rodrigo Duterte Alami Kecelakaan
"Masyarakat dapat yakin bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan sehubungan dengan kesehatan fisik dan kondisi presiden karena dia memberikan prioritas yang serius untuk secara aktif melayani negara kita," kata Panelo dalam sebuah pernyataan yang dilansir Reuters, Rabu (23/10/2019).
Hal tersebut merupakan ketiga kalinya bulan ini pemerintah berusaha menghilangkan kekhawatiran tentang kesehatan Duterte setelah mantan wali kota itu mengatakan kepada komunitas Filipina di Moskow bahwa kelopak matanya yang sering terkulai disebabkan oleh kelainan neuromuskuler kronis.
Karena kesehatan Duterte yang diketahui sejauh ini termasuk sakit punggung, migrain dari kerusakan saraf setelah kecelakaan sepeda motor sebelumnya dan kerongkongan Barrett, yang mempengaruhi tenggorokannya.
Sirkulasinya dipengaruhi oleh penyakit Buerger, yang diidapnya karena merokok berat ketika ia masih muda. Tahun lalu Duterte mengatakan dia telah dites negatif untuk kanker.
Pemerintahannya membuat absennya Duterte dengan kelelahan karena jadwal harian yang sangat berat yang biasanya melibatkan beberapa acara publik dan dua atau tiga pidato. Kesehatannya juga diawasi dengan ketat karena ketidakpastian politik yang akan mengelilingi suksesinya jika ia tidak dapat melanjutkan memerintah.
Penggantian konstitusional Duterte akan menjadi Wakil Presiden Leni Robredo, lawan politik yang dipilih secara terpisah dan bukan pasangannya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Abdul Halim Trian Fikri
Tag Terkait: