Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demonstrasi Bekepanjangan, China Segera Copot Pimpinan Hong Kong Carrie Lam?

Demonstrasi Bekepanjangan, China Segera Copot Pimpinan Hong Kong Carrie Lam? Kredit Foto: Foto: Reuters.
Warta Ekonomi, Beijing -

Pemerintah China dikabarkan tengah merancang sebuah rencana untuk mengganti Pemimpin Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, usai hampir lima bulan kerusuhan anti-Beijing di kota itu tidak juga mereda. Lam juga sedang mendapatkan kritik keras dari aktivis pro-demokrasi dan demonstran di Hong Kong. Sampai saat ini Pemerintah China telah memberikan dukungan kepada Lam dan polisi Hong Kong dalam penanganan kerusuhan yang terjadi. Beijing menyebut para demonstran "perusuh" dan mengutuk kekerasan.

 

Namun demikian menurut laporan Financial Times, yang melansir dari beberapa tokoh yang tidak disebutkan namanya yang telah diberi pengarahan mengenai masalah tersebut, Beijing sedang menyusun rencana untuk menggantikan Lam dengan seorang kepala eksekutif sementara.

 

Tetapi, sumber-sumber itu menjelaskan bahwa rencana tersebut akan tergantung pada situasi di kota yang harus stabil terlebih dahulu sehingga Beijing tidak terlihat menyerah pada kekerasan. Demikian dilaporkan AFP.

Kantor Lam tak langsung merespon permintaan komentar atas laporan tersebut. Hong Kong sekarang telah dihantam oleh 20 pekan demonstrasi dan sejauh ini tidak ada solusi politik yang diusulkan. Bentrokan juga menjadi semakin intensif setiap bulan.

 

Baca Juga: RUU Ekstradisi Resmi Dicabut, Akankah Hong Kong Kembali Normal?

 

Pada awal bulan ini, Lam yang telah menolak untuk memberikan konsesi besar kepada pengunjuk rasa - mengajukan undang-undang darurat era kolonial untuk melarang penggunaan masker wajah, yang memicu gelombang protes dan vandalisme baru yang membuat sebagian besar jaringan transportasi kota dihentikan. Jika Presiden Xi Jinping memutuskan untuk melanjutkan rencananya untuk menyingkirkan Lam, laporan itu mengatakan penggantinya akan diangkat pada Maret.

 

Kandidat yang paling dipertimbangkan untuk menggantikan Lam dilaporkan termasuk Norman Chan, mantan kepala Otoritas Moneter Hong Kong, dan Henry Tang, yang juga menjabat sebagai sekretaris keuangan dan kepala sekretaris administrasi wilayah. Rekaman audio yang bocor muncul pada September menunjukkan bahwa Lam mengatakan dia akan mundur jika dia punya pilihan, meskipun kemudian dia mengatakan tidak pernah berpikir untuk mundur.

 

Lam sudah menghadapi berbagai kesulitan politik sejak parlemen Hong Kong kembali membuka sesi barunya pekan lalu. Dia tidak dapat memberikan pidato kebijakan gaya State of the Union-nya setelah anggota parlemen pro-demokrasi berulang kali memotongnya, memaksanya untuk memberikan pidato melalui video yang direkam sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Bagikan Artikel: