Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

McKinsey: Separuh Bank di Dunia Terlalu Lemah untuk Bertahan

McKinsey: Separuh Bank di Dunia Terlalu Lemah untuk Bertahan Pemandangan gedung bertingkat di Suzhou, Cina, Selasa (8/5). Suzhou merupakan salah satu kota yang berkembang di Cina dengan jumlah penduduknya sekitar 12 juta jiwa. | Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru
Warta Ekonomi, Jakarta -

Survei baru dari konsultan McKinsey & Co menemukan bahwa mayoritas bank di dunia tidak layak secara ekonomi. Pengembalian ekuitas mereka tidak sejalan dengan biaya yang dikeluarkan.

Studi ini meneliti 1.000 bank di negara-negara maju maupun berkembang. Ditemukan, lebih dari sepertiganya telah melakukan pengembalian modal sebesar 1,6 persen selama tiga tahun terakhir. Itu sebanding dengan pengembalian lebih dari 17 persen untuk bank-bank besar selama periode yang sama.

Baca Juga: McKinsey Jadi Konsultan Pemindahan Ibu Kota

"Hampir 35 persen bank secara global berskala kecil dan menderita karena beroperasi di pasar yang tidak menguntungkan serta memiliki model bisnis yang cacat," kata McKinsey, dikutip rt.com.

Menurut laporan itu, dalam hal profitabilitas bank tidak siap mengalami penurunan seperti saat krisis keuangan global 2007. Agar bisa bertahan, McKinsey & Co menyarankan agar bank-bank tersebut bergabung dengan bank yang sama. 

"Sementara juri masih berhenti pada apakah ketidakpastian pasar saat ini akan mengakibatkan resesi atau lambatnya pertumbuhan yang berkepanjangan. Faktanya, pertumbuhan telah melambat," terang McKinsey.

Ini merupakan pemberhentian terakhir bagi bank untuk menemukan kembali model bisnis yang tepat dan meningkatkannya lewat akuisisi. Menurut McKinsey, sekarang adalah waktunya untuk melakukan gerakan berani dan kritis.

"Kami yakin kita berada di siklus ekonomi terakhir dan bank perlu membuat gerakan berani sekarang karena kondisi mereka tidak baik," kata Kausik Rajgopa, Partner Senior di McKinsy dalam sebuah interview, dikutip Business-standard.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: