Terkait itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra menilai sikap menolak jabatan karena tak mau memaksakan kehendak patut dicontoh.
"Keduanya baik itu Adian maupun Andi Gani menolak dengan tegas saat Presiden Jokowi memintanya bergabung ke dalam kabinet. Sikap seperti ini sangat langka karena tidak mementingkan jabatan semata," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (26/10/2019).
Sambungnya, "Konsistensi keduanya menolak masuk dalam kabinet perlu diapresiasi, tentu menjadi teladan bahwa berkontribusi pada negara tidak selalu berposisi dalam jabatan," tambahnya.
Lanjutnya, ia juga menilai Andi Gani pas untuk menjabat sebagai Menteri Tenaga Kerja, meskipun pada akhirnya Jokowi memilih Ida Fauziah. Ia pun beralasan, jabatan tersebut harus diampu orang yang benar-benar berkecimpung di dunia ketenagakerjaan.
"Apalagi persoalan buruh saat ini begitu kompleks. Mulai dari revisi PP 78 Tahun 2015, tenaga kerja asing, masalah karyawan kontrak, dan outsourcing. Khawatir hubungan industrial malah justru akan memburuk," ucapnya..
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil