Boeing Co, produsen pesawat 737 MAX, menerima rekomendasi dari hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT 610.
Presiden dan CEO Dennis Muilenburg menyatakan bahwa perusahaan akan mengikuti rekomendasi keselamatan KNKT dan mengambil langkah untuk meningkatkan keselamatan pesawat 737 MAX guna mencegah terjadinya kecelakaan serupa.
"Keselamatan merupakan nilai yang kami utamakan. Keselamatan pengguna jasa penerbangan, pelanggan, dan kru yang bertugas selalu menjadi prioritas utama kami," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta (27/10/2019).
Baca Juga: Air Canada Coret Boeing 737 MAX dari Jadwal Penerbangan
Menurut Muilenburg, para pakar Boeing yang bekerja sebagai penasihat teknis untuk Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat turut mendukung KNKT sepanjang proses investigasi.
"Para engineer kami tengah bekerja bersama Federal Aviation Administration (FAA) AS dan para regulator lainnya dari seluruh dunia untuk mengembangkan pembaruan perangkat lunak dan perubahan lainnya, dengan mempertimbangkan informasi dari hasil investigasi KNKT," papar dia.
Dia pun mengklaim, sejak terjadinya kecelakaan Lion Air JT 610 di Perairan Karawang, Jawa Barat, pesawat 737 MAX dan perangkat lunaknya telah melalui pemeriksaan, pengujian, dan analisis tingkat global yang paling ketat sepanjang sejarah.
"Hal ini mencakup ratusan sesi simulator dan uji terbang, analisis pemenuhan ketentuan regulasi terhadap ribuan dokumen, pemeriksaan oleh para regulator dan pakar independen serta persyaratan sertifikasi yang ekstensif," jelas Muilenburg.
Selama beberapa bulan terakhir, Boeing telah menerapkan beberapa perubahan terhadap pesawat 737 MAX. Yang paling signifikan, kata sang CEO, Boeing telah mendesain kembali cara sensor sudut serang (Angle of Attack/AoA) bekerja dengan fitur perangkat lunak kontrol kemudi terbang yang dikenal dengan Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver (Maneuvering Characteristics Augmentation System/MCAS).
"Ke depannya, MCAS akan membandingkan informasi dari sensor-sensor AoA sebelum teraktivasi, dengan demikian ada lapisan perlindungan baru yang ditambahkan," ungkapnya.
Baca Juga: Selama 2 Kuartal 2019, Lion Air Group Terbang 245 Ribu Kali
Selain itu, MCAS hanya akan menyala jika terdapat kesamaan antara kedua sensor AoA, hanya akan teraktivasi sekali untuk menanggapi informasi AoA yang keliru, dan akan selalu tunduk pada batasan maksimum yang dapat dibatalkan oleh kolom kemudi (control column).
"Perubahan perangkat lunak ini akan mencegah kondisi kontrol kemudi terbang yang terjadi pada kecelakaan ini tidak terulang kembali," imbuhnya.
Selain itu, Boeing tengah memperbaharui buku manual untuk awak pesawat dan pelatihan untuk pilot, yang dirancang untuk memastikan semua pilot memiliki semua informasi yang mereka perlukan untuk dapat menerbangkan pesawat 737 MAX dengan aman.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Rosmayanti